Sutradara Film Dokumenter Asal Lithuania Dibunuh di Kota Mariupol

Mantas Kvedaravicius meninggal dengan memegang kameranya 

Jakarta, IDN Times - Sutradara film Lithuania, Mantas Kvedaravicius, terbunuh pada Sabtu (02/04/2022) di Mariupol, Ukraina. Seperti yang diketahui, Kota Mariupol merupakan salah satu kota yang paling terdampak akibat operasi militer yang dilancarkan Rusia.

Kvedaravicius dikabarkan telah lama mendokumentasikan situasi Kota Mariupol yang terkepung setelah Rusia sukses menguasai kota tersebut sejak awal Maret 2022 lalu.

"Teman kita peserta Artdocfest, penulis dokumenter Lituania Mantas Kvedaravicius, dibunuh hari ini di Mariupol, dengan kamera di tangannya, dalam perang kejahatan yang menyebalkan ini, melawan seluruh dunia," kata sutradara film Rusia, Vitaly Mansky, pendiri festival dari film dokumenter Artdocfest, dilansir Reuters

1. Kematian Kvedaravicius menjadi luka dalam bagi perfilman dunia

Kvedaravicius dinyatakan meninggal di Kota Mariupol. Kematian ini diumumkan pada Minggu (03/04/2022) dini haru oleh pembuat film dokumenter Rusia dan Latvia Vitaly Mansky.

Kvedaravičius dikenal sebagai penulis film "Mariupolis" (2016) tentang perang di Donbass. Wilayah Donbass sendiri merupakan wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia. 

Film Mariupolis, yang ditayangkan perdana di Berlin Film Festival, berhasil menyita perhatian publik kala itu. Film ini bahkan dijuluki sebagai "sejarah manusia dengan latar belakang pergolakan sejarah."

Baca Juga: Ukraina Tuduh Pasukan Rusia Tanam Ranjau di Tanah dan Mayat

2. Profil Mantas Kvedaravicius

Mantas Kvedaravicius lahir pada 1976 di Kota Birzai, Lithuania. Selain pernah belajar di Universitas Vilnius, dia juga berhasil meraih gelar master dalam bidang antropologi budaya dari Universitas Oxford.

Belakangan ini dia sedang menyelesaikan disertasi Ph.D dan naskah buku tentang pengaruh rasa sakit di Universitas Cambridge, di samping dia juga aktif dalam pembuatan berbagai film. FIlm Barzakh adalah film pertama yang telah dibuatnya. 

Kvedaravicius mengajar kursus universitas tentang agama, hukum, dan teori politik di New York, dan sejak 2006 ia telah melakukan penelitian tentang penyiksaan serta penghilangan di Kaukasus Utara.

Namanya berhasil naik daun setelah filmnya Mariupolis berhasil ditayangkan di Berlin Film Festival.

"Kehidupan sehari-hari mengembangkan puisinya sendiri, yang terkadang tampak tidak masuk akal," kata sinopsis Mariupolis dari Festival Film Internasional Berlin, dilansir US News

3. Diperkirakan hampir 5.000 warga sipil di Kota Mariupol yang meninggal akibat invasi Rusia

Kota Mariupol merupakan salah satu kota paling strategis yang menghubungkan Rusia dengan Donbass dan Donetsk. Kedua wilayah tersebut merupakan wilayah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak pro-Rusia. 

Sayangnya, selama perang berlangsung, banyak sekali warga sipil yang meninggal akibat serangan yang dilancarkan Rusia. Pasukan Rusia dikabarkan tak segan-segan dalam memborbardir bangunan-bangunan milik warga sipil yang masih berpenghuni. 

Berdasarkan penuturan pejabat Mariupol, hampir 5 ribu orang meninggal di kota tersebut sejak Rusia melancarkan invasi, dikutip dari Global News

Angka tersebut termasuk 210 anak-anak yang ditemukan tak bernyawa. 

Selain itu, sekitar 90 persen bangunan di kota pelabuhan telah rusak. Sekitar 160 ribu warga sipil dikabarkan masih terjebak di Mariupol yang kerap menjadi sasaran serangan pasukan Rusia. Mereka yang terjebak mulai kekurangan kebutuhan dasar, seperti akses air bersih, makanan dan minuman, listrik, hingga gas. 

Baca Juga: Mariupol, Kota Pelabuhan yang Jadi Simbol Perlawanan Ukraina

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya