TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ikuti Kemauan Tiongkok, Amerika Resmi Tutup Kantor Konsulat di Chengdu

Masyarakat berkumpul untuk mengabadikan peristiwa ini

Tampak depan kantor konsulat AS di Chengdu, Tiongkok. Sumber: US Embassy and Consulates in China.

Chengdu, IDN Times - Pada hari Jumat (24/07) lalu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok memerintahkan kantor konsulat AS di Provinsi Chengdu untuk menghentikan segala aktivitasnya. Kantor konsulat yang telah berdiri sejak tahun 1985 ini diberikan waktu hingga Senin (27/07) pukul 10.00 pagi untuk mengosongkan gedung. Menanggapi perintah ini, AS tidak memberikan perlawanan dan berhasil menyelesaikan segala urusannya pada Senin (27/07) subuh. BBC melaporkan bahwa setelah itu, pemerintah Tiongkok langsung mengambil alih gedung.

Kantor konsulat AS di Chengdu merupakan salah satu kantor konsulat AS yang penting. Wilayah cakupan kantor konsulat ini terhitung luas dan meliputi barat daya Tiongkok, termasuk Tibet. Dengan perkembangan industri dan jasa di Chengdu yang maju, AS melihat  potensi ekspor komoditas agrikultural, mesin, maupun mobil. Walaupun kantor konsulat Chengdu ditutup, AS masih memiliki 4 kantor konsulat di daratan Tiongkok, 1 kedutaan di Beijing, dan 1 kantor konsulat di Hong Kong.

1. AS kecewa dengan keputusan Tiongkok

Truk yang mengangkut barang dari kantor konsulat AS di Chengdu pada Sabtu (25/07). Foto diambil oleh Simon Wang.

Seperti yang dikatakan oleh Wang Wenbin selaku Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, apabila AS tidak menarik keputusan penutupan kantor konsulat Tiongkok di Houston, Tiongkok akan bertindak secara tegas. Melihat tidak ada itikad baik dari AS, Tiongkok pun memutuskan untuk melakukan hal yang sama.

Dikutip dari CNN, Wang mengatakan bahwa kantor konsulat AS di Chengdu telah melakukan aktivitas yang mengancam keamanan Tiongkok, namun tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai aktivitas yang dimaksud. "Tindakan penutupan konsulat AS di Chengdu memang perlu dilakukan dan merupakan respons dari provokasi AS terhadap Tiongkok. Hubungan yang renggang bukanlah yang diinginkan Tiongkok, AS bertanggung jawab akan hal ini", tambah Wang.

"Konsulat telah menjadi pusat hubungan kami dengan orang-orang di Tiongkok bagian Barat, termasuk Tibet, selama 35 tahun. Kami kecewa dengan keputusan Partai Komunis Tiongkok dan akan berusaha untuk melanjutkan penjangkauan kami kepada orang-orang di wilayah penting ini melalui kantor kami yang lain di Tiongkok", ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Sebuah pernyataan resmi juga dikeluarkan AS melalui akun twitter US Mission in China. Akun ini memposting sebuah video pembukaan kantor konsulat Chengdu oleh George Bush pada tahun 1985. Status ini diikuti oleh caption yang berbunyi "Hari ini, kami mengucapkan selamat tinggal kepada kantor konsulat di Chengdu, kami akan merindukanmu selamanya".

2. Masyarakat berkerumun untuk melihat penutupan kantor konsulat

Masyarakat yang berkerumun untuk menyaksikan penutupan kantor konsulat AS di Chengdu. Foto oleh Simon Song.

Sejak hari Jumat (24/07) ketika pengumuman penutupan kantor konsulat dikeluarkan, staff  sudah mulai terlihat mengemasi barang barang mereka. Sebuah bus yang berada di kantor konsulat Chengdu juga terlihat meninggalkan kantor pada keesokan harinya, namun tidak diketahui siapa atau apa yang berada dalam bus tersebut. Pada hari Minggu (26/07) kemarin juga terlihat truk pengangkut barang dan derek yang memasuki komplek kantor.

Masyarakat dari berbagai daerah datang untuk meyaksikan peristiwa ini sejak akhir pekan. Masa mendokukmentasikan penutupan kantor konsulat dengan mengambil selfie. Selain itu, beberapa diantaranya juga membawa bendera Tiongkok sambil melambai-lambaikannya. Agar mencegah hal menjadi anarkis, polisi dikerahkan di depan kantor konsulat untuk menjaga situasi tetap terkendali.

Dilansir dari South China Morning Post, berbagai reaksi muncul dari masa yang berkerumun didepan kantor. Salah satu wanita mulai berteriak "Kami orang Tionghoa harus bersatu. Siapapun yang menyerang wilayah atau teman kami tidak akan dibiarkan kembali". Setelah itu, ia mulai menyanyikan lagu patriotik berjudul "I Love You China". Melihat aksi ini, polisi segera bertindak dan mengamankan wanita tersebut.

Di lain sisi, ada juga masyarakat yang merasa dirugikan akibat pentupan kantor ini. "Kami merasa sangat aman tinggal di dekat kantor konsulat. Penutupan ini membuat saya khawatir harga rumah saya akan turun", sebut Cheng, warga setempat yang berusia 62 tahun.

Baca Juga: Staf Konsulat AS Mulai Tinggalkan Kota Chengdu, Tiongkok

Verified Writer

Aviliani Vini

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya