TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ditanya Soal Kim Jong-un, Trump: Dia Suka Meluncurkan Roket

Oleh karena itu Trump menjulukinya sebagai Rocket Man

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, untuk kedua kalinya di Hanoi, Vietnam, pada 27 Februari 2019. twitter.com/WhiteHouse

London, IDN Times - Masalah nuklir Korea Utara kembali menjadi pembahasan setelah pemerintah di Pyongyang mengingatkan Amerika Serikat terkait tenggat waktu yang jatuh pada akhir tahun ini. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pun menanggapinya dengan santai.

Dikutip dari Reuters, ia mengaku masih percaya pada niat baik Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, terkait denuklirisasi. Namun, Trump mencatat bahwa dia "suka meluncurkan roket" seperti yang dilakukan pada minggu lalu.

1. Trump memanggilnya "Rocket Man"

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, untuk kedua kalinya di Hanoi, Vietnam, pada 27 Februari 2019. twitter.com/WhiteHouse

"Oleh karena itu, saya memanggilnya Rocket Man," kata Trump saat ditemui para reporter di London, Inggris, menjelang pertemuan negara-negara anggota NATO. Julukan ini pertama kali digunakan Trump dalam sebuah cuitan untuk mencemooh Kim pada 2017 lalu.

Saat itu, Trump bahkan berjanji akan "menghancurkan Korea Utara" jika Kim terus melakukan uji coba rudal. Sebelumnya, Rocket Man sendiri lebih terkenal sebagai judul lagu penyanyi legendaris asal Inggris, Elton John. 

2. Trump tak beri kepastian soal komunikasi dengan Korea Utara

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara saat pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Ruang Oval Gedung Putih dua hari setelah negosiasi dagang di Washington, Amerikat Serikat, pada 11 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas

Trump mengaku dirinya masih berharap Korea Utara akan melakukan denuklirisasi seperti yang dijanjikan ketika ia dan Kim bertemu sebanyak dua kali di Singapura dan Vietnam, masing-masing pada 2018 dan 2019. Namun, ia tak mau menegaskan seperti apa komunikasi kedua negara saat ini. "Kita lihat nanti," tambahnya.

Ia juga menolak menjelaskan apakah situasi di Semenanjung Korea sekarang genting dan memerlukan keberadaan tentara Amerika Serikat di sana sebagai bagian dari kepentingan nasional. "Itu bisa diperdebatkan. Saya bisa melakukan yang mana saja," kata Trump.

"Namun, saya berpikir begini, saya kira jika kita akan melakukannya, mereka harus mau membagi beban lebih adil," tambahnya, merujuk pada harapan bahwa Korea Selatan juga berkontribusi secara sumber daya manusia dan finansial untuk membuat Korea Utara menahan diri.

Baca Juga: 7 Hotel Paling Indah di Korea Utara, Gak Melulu Menyeramkan Kok!

Verified Writer

Bianca Nazanin

typing...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya