Iran Ancam Keluar dari Perjanjian Nuklir Jika Diseret ke DK PBB
Negara Uni Eropa berencana mengadukan Iran ke DK PBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tehran, IDN Times - Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengancam negaranya akan keluar dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) jika negara-negara Uni Eropa tetap memaksa membawa Tehran ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB).
Ancaman Zarif itu dikeluarkan pada Senin (20/1) dan dikutip oleh kantor berita Iran, IRNA, yang menyebut Jerman, Prancis dan Inggris menunjukkan "perilaku tak dapat dibenarkan" dengan merujuk penyelesaian masalah nuklir negara Timur Tengah itu ke New York.
1. Iran dituduh melanggar kesepakatan nuklir 2015
Seperti dilaporkan The New York Times pada 14 Januari lalu, ketiga negara anggota Uni Eropa itu secara resmi menuding Iran melanggar kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada 2015. Di dalamnya tertulis bahwa Iran harus membatasi program nuklirnya yang sebelumnya dicurigai dikembangkan bukan untuk kepentingan sipil, melainkan pertahanan.
Amerika Serikat, salah satu pihak dalam kesepakatan, memutuskan keluar pada awal 2018 setelah Presiden Donald Trump menilai itu tidak ada gunanya. Membawa masalah nuklir tersebut ke DK PBB sama dengan memulai langkah pertama untuk pemberlakuan kembali sanksi PBB terhadap Iran.
Tehran sendiri berulang-kali mengatakan pihaknya takkan menuruti isi kesepakatan karena ulah Trump secara sepihak. Dengan kata lain, Iran tak menutup kemungkinan akan melakukan pengayaan uranium yang berpotensi untuk membuat bom atom. Walau begitu, pemerintah tetap mengizinkan petugas badan energi atom internasional (IAEA) untuk mengawasi.
Baca Juga: [OPINI] 5 Alasan Geopolitik Sebagai Faktor Pencegah Perang AS vs Iran
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.