TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Iran Ancam Keluar dari Perjanjian Nuklir Jika Diseret ke DK PBB

Negara Uni Eropa berencana mengadukan Iran ke DK PBB

Presiden Iran Hassan Rouhani berjalan bersama Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif saat pertemuan di Tehran. ANTARA FOTO/Official President Website/Handout via REUTERS

Tehran, IDN Times - Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengancam negaranya akan keluar dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) jika negara-negara Uni Eropa tetap memaksa membawa Tehran ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB).

Ancaman Zarif itu dikeluarkan pada Senin (20/1) dan dikutip oleh kantor berita Iran, IRNA, yang menyebut Jerman, Prancis dan Inggris menunjukkan "perilaku tak dapat dibenarkan" dengan merujuk penyelesaian masalah nuklir negara Timur Tengah itu ke New York.

1. Iran dituduh melanggar kesepakatan nuklir 2015

Presiden Iran Hassan Rouhani berjalan bersama Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif saat pertemuan di Tehran. ANTARA FOTO/Official President Website/Handout via REUTERS

Seperti dilaporkan The New York Times pada 14 Januari lalu, ketiga negara anggota Uni Eropa itu secara resmi menuding Iran melanggar kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada 2015. Di dalamnya tertulis bahwa Iran harus membatasi program nuklirnya yang sebelumnya dicurigai dikembangkan bukan untuk kepentingan sipil, melainkan pertahanan.

Amerika Serikat, salah satu pihak dalam kesepakatan, memutuskan keluar pada awal 2018 setelah Presiden Donald Trump menilai itu tidak ada gunanya. Membawa masalah nuklir tersebut ke DK PBB sama dengan memulai langkah pertama untuk pemberlakuan kembali sanksi PBB terhadap Iran.

Tehran sendiri berulang-kali mengatakan pihaknya takkan menuruti isi kesepakatan karena ulah Trump secara sepihak. Dengan kata lain, Iran tak menutup kemungkinan akan melakukan pengayaan uranium yang berpotensi untuk membuat bom atom. Walau begitu, pemerintah tetap mengizinkan petugas badan energi atom internasional (IAEA) untuk mengawasi.

2. Ketiga negara memaksa Iran kembali ke kesepakatan nuklir

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menghadiri forum "Common Security in the Islamic World" di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 29 Agustus 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Lai Seng Sin

Sementara itu, baik Inggris, Prancis maupun Jerman disebut ingin mempertahankan kesepakatan itu karena khawatir dengan aktivitas Iran di kawasan. Dalam pernyataan bersama, para Menteri Luar Negeri ketiga negara mengingatkan bahwa "kecuali [Iran] memutar balik, kami tak punya pilihan selain bertindak", tapi Iran "memilih terus mengurangi kepatuhan".

Dikutip dari The Independent, jika Iran benar-benar keluar dari NPT, maka negara itu bukan lagi hanya akan melakukan pengayaan uranium melebihi batas yang disepakati pada 2015, tapi juga bisa mengembangkan bom atom karena tak ada lagi insentif yang dianggap menguntungkan. Apalagi Amerika Serikat masih menjatuhkan sanksi kepada Iran.

Baca Juga: [OPINI] 5 Alasan Geopolitik Sebagai Faktor Pencegah Perang AS vs Iran

Verified Writer

Bianca Nazanin

typing...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya