TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Soal Virus Corona, WHO Sebut Belum Perlu Umumkan Darurat Global

Sebanyak 18 orang dinyatakan tewas karena virus corona

Seorang staf medis merawat seorang pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus corona baru di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 22 Januari 2020. Foto diambil tanggal 22 Januari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS

Wuhan, IDN Times - Badan kesehatan dunia WHO mengatakan bahwa saat ini masih "agak terlalu dini" untuk mengumumkan situasi darurat kesehatan global setelah virus corona menewaskan sebanyak 18 jiwa dan menginfeksi lebih dari 600 lainnya.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui konferensi pers pada Kamis waktu Jenewa (23/1) usai para pakar melakukan pertemuan. Tiongkok sendiri memutuskan menutup dua kota, yaitu Wuhan dan Huanggang, yang masing-masing berpenduduk 11 juta dan tujuh juta.

1. Situasi darurat bagi Tiongkok, tapi WHO menilai belum bagi dunia

Seorang staf medis merawat seorang pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus corona baru di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 22 Januari 2020. Foto diambil tanggal 22 Januari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS

Dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di akun Twitter resmi WHO, Direktur Jenderal Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa "ini adalah situasi darurat di Tiongkok, tapi belum menjadi suatu darurat kesehatan global". Ia menambahkan bahwa kondisinya bisa berubah.

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa fakta saya tidak mendeklarasikan PHEIC (Darurat Kesehatan Publik yang Jadi Kekhawatiran Internasional) hari ini jangan dianggap sebagai sebuah tanda bahwa WHO tak melihat situasi sekarang serius, atau bahwa kami tak menilainya secara serius," kata Ghebreyesus.

"Tak ada yang lebih keliru. WHO mengikuti perkembangan penyebarannya setiap menit setiap hari," tambahnya. Pertemuan itu sendiri sebenarnya dijadwalkan berlangsung pada Rabu (22/1), tapi kemudian WHO menginformasikan penundaan untuk dilakukan keesokan harinya.

Baca Juga: 3 Turis Asing Suspect Corona Virus di Bali, Ada Anak-anak Juga

2. Kolaborasi internasional sangat diperlukan

Kru penerbangan China Eastern Airlines memakai masker pelindung saat kedatangan di Bandara Internasional Sydney, Australia, pada 23 Januari 2020. ANTARA FOTO/AAP Image/Joel Carrett/via REUTERS

Ghebreyesus meyakinkan publik bahwa pihaknya "sedang bekerja untuk mencegah transmisi dari manusia ke manusia". Seperti dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan Tiongkok, virus corona jenis baru tersebut ternyata bisa menular ke sesama manusia. Sayangnya, belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan.

Ghebreyesus juga menambahkan perlunya kerja sama antar negara untuk merespons virus itu. "Kami telah menyediakan panduan bagi semua negara untuk identifikasi, manajemen dan pengurungan virus secara cepat. Kami mengoordinasikan jaringan pakar global kami. Kami bekerja untuk memajukan pengembangan diagnostik, terapi serta vaksin," tuturnya.

Peter Piot, profesor kesehatan global sekaligus direktur sekolah obat-obatan tropis di London, juga melihat pentingnya kerja sama. "Meski ada keputusan tak mengumumkan PHEIC, kolaborasi internasional secara intensif dan penambahan sumber daya akan krusial untuk menghentikan penyebarannya," ucap Piot, seperti dilansir Reuters.

3. Pakar penyakit menular di Davos mengingatkan virus corona bukan hanya masalah Tiongkok

Seorang bayi memakai masker untuk mencegah penularan virus corona baru di Stasiun Kereta Cepat Hong Kong West Kowloon di Hong Kong, pada 23 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS./Tyrone Siu

Usai konferensi pers WHO, para pakar penyakit menular yang sedang berada di World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, buru-buru melakukan hal yang sama. Menurut salah satu dari mereka, Jeremy Farrar, semua pihak wajib waspada dengan penyebaran virus corona.

Menurutnya, fakta bahwa virus bisa menyebar melalui sistem pernafasan dan antar sesama manusia membuat kondisi sekarang sangat serius. "Kita mau tetap tenang, punya pendekatan moderat, tapi kita perlu menganggap ini benar-benar serius," kata dia, seperti dikutip The Guardian.

Ia pun mengingatkan publik agar tak merasa virus corona adalah masalah Tiongkok saja. "Ini akan menjadi persoalan global. Ini bukan hanya masalah bagi Tiongkok, ini akan berdampak terhadap kita semua," tambahnya.

Selain Tiongkok, negara-negara yang sudah mengonfirmasi adanya kasus virus corona adalah Jepang, Korea Selatan, Thailand dan Amerika Serikat. Sedangkan pemerintah Skotlandia mengabarkan ada lima orang yang sedang diperiksa sebagai langkah preventif. Tiga di antaranya dilaporkan sebagai warga negara Tiongkok.

Baca Juga: Virus Corona Merebak Cepat, Ini Tindakan WHO untuk Segera Mengatasinya

Verified Writer

Bianca Nazanin

typing...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya