53 Imigran Tewas di dalam Kontainer, Presiden Meksiko Salahkan AS
Kebijakan Biden dinilai terlalu longgar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, menyalahkan kecerobohan Amerika Serikat yang mengakibatkan puluhan imigran tewas di San Antonio, Texas. Ia juga mengecam para pelaku penyelundup migran ke AS.
Sebelumnya kejadian tragis terjadi di San Antonio, ketika polisi menemukan 53 imigran tewas di dalam kontainer usai mendengar jeritan korban yang meminta tolong, Senin (27/6) malam waktu setempat.
Sebelumnya polisi juga pernah menemukan 10 imigran tewas di San Antonio. Mereka ditemukan terjebak di dalam sebuah kontainer yang ditinggalkan begitu saja di area parkir Walmart.
Baca Juga: Kebakaran Kontainer Bahan Kimia di Bangladesh Tewaskan 35 Orang
1. Kurangnya kontrol perbatasan sebabkan tewasnya imigran
Andres Manuel mengatakan insiden ini imbas kurangnya kontrol di perbatasan AS-Meksiko. Ia juga menuding di bawah administrasi Biden aksi penyelundupan semakin marak.
"Ini terjadi karena ada orang yang diselundupkan dan kurangnya pengetatan kontrol di perbatasan, dalam kasus ini perbatasan AS-Meksiko. Namun, tidak hanya itu saja, tetapi juga masalah internal dalam pemerintahan AS," kata Andres seperti dilansir New York Post.
Presiden berusia 68 tahun itu menambahkan tragedi mengerikan ini diakibatkan oleh kemiskinan dan keputusasaan yang dialami warga Amerika Tengah dan sebagian warga Meksiko.
Kritik dari presiden sayap kiri itu berkaitan dengan kebijakan imigrasi yang dinilai terlalu longgar. Bahkan, hal itu mengakibatkan tingginya rekor pertemuan antara imigran dan aparat keamanan di AS.
Baca Juga: Politikus Meksiko Dibakar Hidup-hidup Gegara Rumor di WhatsApp
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.