TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Argentina Tuding Eks Mendagri Spanyol Terlibat Pembunuhan

Dilakukan pada masa transisi kediktatoran Franco

Bendera Argentina di Buenos Aires. (instagram.com/megarichards)

Jakarta, IDN Times - Hakim di Kantor Kejaksaan Argentina telah membuka investigasi pada Sabtu (16/10/2021) terkait insiden pada masa kepemimpinan diktator Francisco Franco di Spanyol. Hal ini terkait dengan mantan Menteri Dalam Negeri Spanyol bernama Rodolfo Martín Villa yang diduga terlibat dalam aksi pembunuhan. 

Pasalnya, ia disebut menjadi salah satu bagian penting dalam struktut pemerintahan fasis di Spanyol yang dipimpin Franco. Tak ayal jika Villa dituding terlibat dalam kasus kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia. 

1. Dituding terlibat kasus pembunuhan empat orang

Hakim Argentina Maria Servini de Cubria membuka investigasi kasus pembunuhan yang terjadi pada masa kepemimpinan diktator Francisco Franco di Spanyol. Kasus pembunuhan ini diduga dilakukan oleh mantan Mendagri Rodolfo Martín Villa yang memimpin antara tahun 1976-1979.

"Martin Villa adalah terduga pelaku kriminal yang bertanggung jawab terkait kasus pembunuhan berantai kepada empat orang. Di antara keempat orang tersebut bernama Pedro María Martínez Ocio, Romualdo Barroso Chaparro, Francisco Aznar Clemente dan Germán Rodríguez Saíz" kata Maria Cubria, dilaporkan dari The Guardian

Selama ini, Cubria diketahui sebagai hakim yang berfokus dalam menginvestigasi kasus kriminal selama masa kepemimpinan diktator Franco di Spanyol (1939-1975) sejak tahun 2010. Bahkan, ia juga menyelidki beberapa kasus pada masa pemerintahan transisi dari diktator menuju ke demokrasi, dilansir dari DW.  

Sedangkan menurut keluarga korban menuturkan jika ini merupakan kabar baik terutama bagi keluarga korban yang selama ini menunggu agar para pelaku kekerasan mendapatkan hukuman yang setimpal. 

Baca Juga: Argentina Kirim Bantuan Jarum Suntik ke Kuba

Martin Villa (87) merupakan Menteri Perdagangan dan Mendagri pada masa transisi dari kediktatoran, tepatnya pada masa kepemimpinan Perdana Menteri Adolfo Suárez yang terpilih secara demokrasi. 

Namun, mendengar keterangan dari Cubria, Villa mengaku tidak bersalah dan berkata bila tidak mungkin ia terlibat pelanggaran hak asasi manusia pada masa transisi. Meskipun ia sendiri mengakui terdapat kesalahan fatal yang dilakukan polisi dan diperlukan perbaikan yang adil. Dikutip dari The Guardian, Villa juga mengaku bila dirinya tetap tenang dan akan mengajukan banding. 

Cubria yang selama ini berfokus pada kasus pelanggaran HAM, sejak awal sudah menuding Villa menjadi pelaku utama pembunuhan empat orang. Bahkan, ia dituding juga terlibat delapan kasus pembunuhan lainnya yang masih diinvestigasi. 

Pada kasus yang akan diselidiki itu, disebut tiga orang dibunuh oleh aparat kepolisian saat adanya aksi unjuk rasa pekerja di Vitoria pada tahun 1976. Sedangkan empat orang lainnya dibunuh dalam penyelenggaraan Festival San Fermin di Pamplona tahun 1978, dilansir dari laman DW

2. Martin Villa menolak tudingan itu dan akan ajukan banding

Baca Juga: Argentina Kirim Bantuan Jarum Suntik ke Kuba

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya