AS Beri Sanksi ke Intelijen Iran atas Tuduhan Meretas Albania
Iran tuduh AS memang ingin menjatuhkan sanksi ke Teheran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada kementerian di Iran pada Jumat (9/9/2022). Keputusan itu dilatarbelakangi oleh serangan siber yang dilakukan oleh Iran kepada sistem layanan digital milik pemerintah Albania.
Pada Rabu, Albania sudah menegaskan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran. Bahkan, Perdana Menteri Edi Rama sudah menginstruksikan semua diplomat Iran agar segera meninggalkan negaranya dalam kurun waktu 24 jam.
Baca Juga: Melanggar Syariat Islam, 2 Aktivis LGBTQ di Iran Dihukum Mati
1. Sanksi dijatuhkan kepada Kementerian Intelijen dan pemimpinnya
Pemberian sanksi diungkapkan oleh Office of Foreign Assets Control (OFAC) di bawah Kementerian Keuangan AS pada Jumat. Hal ini menyusul kecaman dari AS atas insiden serangan siber kepada Albania.
Sanksi ini diberikan kepada Kementerian Intelijen dan Keamanan Iran (MOIS) beserta Menteri Intelijen, yang diduga terlibat dalam aktivitas ilegal untuk melawan AS dan sekutunya yang masuk anggota NATO.
"Kami tidak bisa menoleransi tindakan agresif dari Iran terkait serangan siber yang menargetkan AS beserta sekutu dan rekan kita," tutur Brian Nelson, Sekretaris Kementerian Keuangan untuk Terorisme dan Keuangan Intelijen, dilansir The Hill.
"Serangan siber Iran kepada Albania melanggar norma pertanggungjawaban kedamaian di dunia siber, yang meliputi norma tidak merusak infrastruktur penting yang meliputi layanan kepada masyarakat," sambungnya.
Baca Juga: Buntut Cyberattack, Albania Putus Hubungan Diplomatik dengan Iran
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.