AS Beri Sanksi Kepala Intelijen Serbia karena Kasus Dugaan Korupsi
Aleksandar Vulin dikenal dekat dengan Rusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan sanksi kepada Kepala Badan Intelijen Serbia (BIA), Aleksandar Vulin karena dituding terlibat kasus korupsi. Ia pun dikenal sebagai sosok yang kontroversial dan punya pandangan pro-Rusia.
Beberapa tahun terakhir, Washington telah menjatuhkan sanksi kepada beberapa pejabat di negara Balkan Barat. Pada Maret lalu, mantan Kepala Badan Intelijen Bosnia-Herzegovina (OSA), Osman Mehmedagic dijatuhi sanksi larangan masuk dan pembekuan asetnya di AS.
Baca Juga: Putus 17 Tahun Lalu, Montenegro-Serbia Sepakat Baikan
Baca Juga: Cegah Agresi, Serbia Setop Ekspor Senjata dan Amunisi
1. OFAC sebut Vulin terlibat penyelundupan narkoba
Kantor Kontrol Aset Asing (OFAC) di Kementerian Keuangan AS mengklaim bahwa Vulin terlibat dalam beberapa kasus korupsi di Serbia, termasuk kriminal terorganisir transnasional, penyelundupan narkoba, dan penyelewengan kekuasaan.
"Vulin selama ini punya hubungan dengan penjual senjata yang disanksi AS, Slobodan Tesic. Ia membantu memastikan penyelundupan senjata ilegal Tasic berjalan dengan lancar melalui perbatasan di Serbia," ungkap OFAC pada Selasa (11/7/2023), dikutip Balkan Insight.
"Vulin telah melakukan sejumlah aksi korupsi di dalam wilayah Serbia, termasuk melakukan tindakan yang menguntungkan dirinya sendiri dan terlibat dalam jaringan penyelundupan narkoba," tambahnya.
Tak hanya itu, ia disebut menggunakan posisinya sebagai pejabat publik untuk mendukung Rusia. Ia dianggap memberikan fasilitas yang merusak keamanan dan stabilitas Balkan Barat, serta menyediakan alat bagi Rusia untuk memberikan pengaruhnya di sana.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.