TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Australia: Pulau Fraser Dikembalikan ke Nama Aslinya

Nama Fraser disebut ofensif bagi suku pribumi

Peresmian perubahan nama Pulau Fraser menjadi K'gari. (twitter.com/Wondunna66)

Jakarta, IDN Times - Salah satu pulau pasir terbesar di dunia bernama Pulau Fraser yang terletak di Australia akhirnya dikembalikan ke nama aslinya. Keputusan ini menyusul rencana penghapusan bentuk westernisasi di Australia yang dianggap terlalu ofensif bagi penduduk pribumi. 

Pada Juli lalu, Pulau Coon yang terletak di Negara Bagian New South Wales dikembalikan ke nama aslinya Pirrita. Meski bermaksud baik, tapi mayoritas warga setempat menolak rencana tersebut dan tidak menginginkan adanya perubahan nama di pulau wisata itu. 

1. Pulau Fraser Akan diubah menjadi K'gari

Pemandangan Pulau K'gari di Queensland, Australia. (twitter.com/VinceWallAU)

Pemerintah Queensland berencana mengembalikan nama Pulau Fraser yang sebenarnya memiliki nama asli Pulau K'gari. Nama K'gari yang sesuai pengucapannya 'Gurri' memiliki arti surga dari bahasa masyarakat Butchulla. Bahkan, diketahui Suku Butchulla biasa menyebut pulau itu surga lantaran keindahannya yang menakjubkan. 

Perubahan nama salah satu pulau terbesar di Australia ini akan difinalisasi sebelumnya nantinya diubah dalam daftar Cagar Budaya Dunia UNESCO. Terkait rencana ini, Komite Cagar Budaya juga sudah ditugaskan untuk mengubah nama dan pemerintah negara bagian akan menyelesaikan administrasi akhir setelah upacara perubahan nama pada Minggu (19/9/2021) lalu, dilansir dari ABC.

Menariknya, Pulau Fraser diketahui sebagai destinasi wisata populer di Australia yang terletak di Negara Bagian Queensland, sebelah utara Kota Brisbane. Pulau yang seluruh bagiannya berupa pasir itu memiliki luas 250 km, oleh karena itu disebut sebagai pulau pasir terbesar di dunia, dikutip dari CNN

Baca Juga: Australia Tegaskan Komitmen untuk Dukung Sentralitas ASEAN

2. Nama Fraser cukup ofensif terlebih bagi masyarakat pribumi

Upacara pengembalian nama Pulau Fraser menjadi K'gari. (twitter.com/Wondunna66)

Dilaporkan dari RT, Menteri Lingkungan Queensland, Meaghan Scanlon mengatakan bahwa nama Fraser disebut cukup ofensif terhadap masyarakat pribumi. "Banyak orang yang tidak menyadari bahwa nama Pulau Fraser sebenarnya cukup ofensif kepada para suku pribumi yang memilikinya sejak awal dan masyarakat Aborigin sudah berusaha mengubah namanya selama bertahun-tahun" katanya.

Pulau K'gari mengalami perubahan nama menjadi Pulau Fraser di tahun 1800an dan diambil dari nama seorang perempuan Skotlandia, Eliza Fraser. Perempuan itu mengaku jika kapalnya rusak dan akhirnya terdampar di pulau tersebut dan ia mengklaim ditangkap dan mengalami kekerasan dari penduduk pribumi. 

Fraser juga mengaku saat kembali ke Britania Raya bahwa seluruh awak kapal dan penumpang ditangkap secara kejam dan memaksa untuk membuka seluruh busananya, serta membunuh suaminya. Setelah mendapat berbagai macam siksaan, Fraser akhirnya dapat melarikan diri. 

Pernyataan Fraser ini akhirnya berbuntut pada pembunuhan massal atau genosida kepada masyarakat Butchulla di pulau itu. Tak berselang lama, pulau itu diubah menjadi Fraser dan hingga kini masih memiliki makna menyinggung bagi suku pribumi. 

Baca Juga: Protes Lockdown, Kepolisian Australia Tutup Situs Konstruksi

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya