Belarus-Rusia Bentuk Pasukan Gabungan untuk Lawan Agresor
Hubungan militer Belarus-Rusia semakin erat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Aleksandar Lukashenko, pada Sabtu (3/12/2022), mengadakan dialog dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu. Pertemuan di Minsk tersebut membahas kerja sama militer dan keamanan regional antara kedua negara.
Sejak Oktober, Rusia sudah mengirimkan ribuan pasukannya ke Belarus dengan dalih melawan provokasi dari Ukraina dan NATO di perbatasan. Pasalnya, Belarus menuduh bahwa Ukraina berencana menyerang negaranya.
Baca Juga: Ukraina Mulai Bangun Tembok di Perbatasan Belarus
1. Lukashenko sebut Ukraina tidak inginkan negosiasi perdamaian
Pertemuan antara Lukashenko dan Shoigu di Istana Kemerdekaan Minsk itu menyatakan, keduanya terus mempersiapkan negosiasi perdamaian. Namun, mereka menyebut bahwa Ukraina menolak bernegosiasi dengan Rusia.
"Apabila mereka ingin bertarung sampai akhir, maka itu adalah urusan mereka, itu hak mereka. Beberapa waktu ini, saya tidak melihat mereka ingin melanjutkan negosiasi perdamaian," ungkap Lukashenko, dilansir Euronews.
"Kami tidak akan bersembunyi di balik bayangan. Kami sudah membuka posisi kami. Tidak ada dari kami yang menginginkan perang. Poroschenko (mantan Presiden Ukraina) meminta diadakannya perjanjian Minsk. Ternyata mereka menyiapkan perang. Lantas, kenapa mereka menuduh kita dan sekarang mereka mendapat konsekuensinya," tambahnya.
Sementara itu, Shoigu berterima kasih atas sambutan di Belarus, terutama terkait pasukan gabungan Rusia-Belarus. Ia mengaku merasa seperti di rumah sendiri. Dia juga berjanji untuk meningkatkan koordinasi militer kedua negara.
Baca Juga: Ukraina ke Belarus: Jika Kalian Terlibat Perang, Pasti Kami Balas!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.