TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bolivia Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Kuba

Ikut kirim bantuan usai Meksiko dan Rusia

Bantuan dari Bolivia yang sudah tiba di Kuba. (twitter.com/CubaMINREX)

La Paz, IDN Times - Presiden Bolivia Luis Arce pada Rabu (28/7/2021) mengumumkan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Kuba setelah terjadinya demonstrasi besar. Hal ini sebagai bentuk solidaritas kepada negara Karibia tersebut setelah beberapa dekade lamanya mendapatkan sanksi dan embargo dari Amerika Serikat. 

Selain itu, Bolivia menjadi salah satu negara yang mengecam embargo dan sanksi berkepanjangan yang diberikan AS pada Kuba. Beberapa waktu yang lalu, Meksiko dan Rusia sudah mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan dan alat medis ke Kuba.

1. Bolivia kirimkan bantuan dengan pesawat militer

Pada Jumat (30/7/2021) Bolivia telah memberangkatkan pesawat militer yang membawa bahan makanan dan alat medis ke Kuba. Bantuan yang dikirimkan ke negara Komunis itu mencapai berat 20 ton yang nantinya berguna untuk membantu dalam menghadapi masalah kurangnya bahan pangan dan perlengkapan media untuk menghadapi pandemik COVID-19. 

Dilansir dari Prensa Latina, keputusan dari Bolivia ini juga berguna untuk membantu negara Karibia itu yang tengah mengalami krisis ekonomi, komersial dan blokade finansial yang dari Amerika Serikat sejak 60 tahun lalu. Menurut Menteri Presidensial Maria Nela Prada mengatakan, "Kita akan menuju ke negara saudara kita yakni Republik Kuba dengan rasa sayang dan solidaritas dari seluruh rakyat Bolivia."

Baca Juga: Rusia dan Bolivia Lanjut Bangun Fasilitas Penelitian Nuklir

Dikutip dari Prensa Latina, pengiriman bantuan kemanusiaan ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Kuba yang selama ini sudah memberikan bantuan tenaga kesehatan ke Bolivia. Diketahui Kuba sudah menyelenggarakan Operación Milagro yang membantu masyarakat Bolivia dan berbagai negara berkembang lain agar dapat melakukan operasi mata secara gratis. 

Misi kemanusiaan yang dicetuskan Kuba dan Venezuela pada 8 Juli 2004 untuk memperbaiki penglihatan penduduk tersebut juga sudah beroperasi di 17 negara Amerika Latin beserta Italia, Portugal dan Puerto Riko. Bahkan setelah 10 tahun berdiri misi tersebut sudah berjalan di 31 negara di Afrika dan Asia, termasuk mengirimkan dokter ke Pakistan, Indonesia dan Angola. 

Baca Juga: Bolivia Sebut Mantan Presiden Argentina Ada di Balik Kudeta 2019

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya