TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Chad dan Republik Afrika Tengah Kerja sama Investigasi Serangan

Terkait terbunuhnya enam tentara Chad oleh militer RAT

Pertemuan Menlu RAT, Sylvie Baïpo Temon dan Presiden Chad Mahamat Idriss Deby pada Selasa (01/06/2021). (twitter.com/SylvieBAIPO_RCA)

N'Djamena, IDN Times - Pemerintah Chad dan Republik Afrika Tengah (RAT) memutuskan bekerja sama untuk menginvestigasi dalang di balik insiden serangan di perbatasan. Hal ini dilakukan setelah terbunuhnya enam personil militer Chad di pos penjagaan perbatasan kedua negara oleh tentara RAT. 

Insiden berdarah kali ini sempat membuat Pemerintah Chad menyalahkan RAT dan menyulut memanasnya tensi kedua negara di Afrika bagian tengah tersebut. 

1. Adanya pertemuan tingkat tinggi antara Chad dan Republik Afrika Tengah

Pertemuan delegasi Republik Afrika Tengah dan Chad pada Selasa (01/06/2021). (twitter.com/SylvieBAIPO_RCA)

Pada hari Selasa (01/06/2021) Pemerintah Chad dan Republik Afrika Tengah telah mengadakan pertemuan tingkat tinggi terkait insiden berdarah di perbatasan kedua negara. Pada acara tersebut delegasi RAT bertemu dengan Presiden sementara Mahamat Idriss Deby untuk membicarakan terkait ketegangan kedua negara.  

Dilansir dari France24, pada acara dialog tersebut Menteri Luar Negeri RAT mengatakan, "Kedua pihak sudah mengetahui situasi yang terjadi dan menekankan pada klarifikasi penyebab utama terjadinya serangan tersebut serta bersedia mengadakan investigasi dari komisi internasional independen jika dibutuhkan."

Baca Juga: Setelah Kudeta, Uni Afrika Ancam Beri Sanksi ke Mali

2. Chad menyalahkan RAT dan menyebutnya sebagai kejahatan perang

Presiden Chad Mahamat Idriss Deby saat berkunjung ke Nigeria pada 15 Mei 2021. (twitter.com/GeoffreyOnyeama)

Pemerintah Chad sebelumnya sudah menyalahkan Republik Afrika Tengah yang menyebabkan terbunuhnya enam tentaranya dan menyebutnya sebagai kejahatan perang. Setelah pada hari Minggu (30/05/2021) tentara Afrika Tengah diketahui menyerang pos militer yang menewaskan satu orang di tempat dan menculik hingga mengeksekusi lima tentara lainnya.

Sementara pihak RAT menyebut bahwa tewasnya enam tentara Chad terjadi akibat kesalahan usai tentaranya mengejar kelompok pemberontak di perbatasan Chad. Akibatnya tentara kedua belah pihak ikut tewas, tapi pihak RAT tidak memberikan keterangan berapa jumlah tentaranya yang tewas. 

Bahkan peristiwa tersebut juga mengakibatkan tiga tentara Rusia yang diterjunkan untuk membantu tentara RAT ikut tewas dalam operasi akibat ledakan di tambang, dikutip dari laman Reuters

Baca Juga: Mengenal Genosida Namibia: Catatan Hitam Jerman di Afrika

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya