Ekuador Gelar Pilpres di Tengah Buruknya Ekonomi dan Pandemi
Diprediksi beralih ke sayap kiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Quito, IDN Times - Pemilihan presiden Ekuador resmi diselenggarakan pada hari Minggu (07/02). Meski masih ada di tengah situasi pandemi COVID-19, pemerintah tetap menyelenggarakan pilpres dengan penerapan kontrol ketat terhadap protokol kesehatan pada setiap pemilih.
Pada pilpres di Ekuador kali ini diprediksi keunggulan akan didapat calon sayap kiri lantaran masih besarnya pengaruh kepemimpinan Rafael Correa di negara Amerika Selatan tersebut.
1. Selenggarakan pemilu di masa pandemi
Ekuador resmi menggelar pemilihan presiden pada Minggu (07/02), meski masih dibayangi masalah pandemi dan naiknya kasus COVID-19. Akibatnya pemerintah setempat memberlakukan pengetatan kontrol terhadap para pemilih agar tetap menjaga jarak dan menggunakan masker, dikutip dari France24.
Namun adanya penerapan pembatasan jarak justru sebabkan antrian panjang para pemilih di tempat pemilihan umum. Akan tetapi pemilu presiden kali ini mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat Ekuador yang sudah lelah dengan situasi ekonomi yang kian memburuk akibat pandemi, dilansir dari CNN.
Baca Juga: Ekuador Tutup Klinik Penyedia Vaksin COVID-19 Palsu
Baca Juga: Ekuador Tutup Klinik Penyedia Vaksin COVID-19 Palsu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.