Gabon Batasi Akses Internet dan Terapkan Jam Malam Usai Pilpres
Diklaim untuk meredam kerusuhan usai Pilpres
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Gabon, pada Minggu (27/8/2023), mulai membatasi akses internet dan memberlakukan jam malam setelah pemilu serentak. Keputusan ini untuk menghindari ancaman tindak kekerasan dan misinformasi selama pemilu.
Pada pemilu kali ini, akan digelar pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah secara serentak di seluruh negeri. Namun, terjadi ketegangan jelang pemilu karena banyak pihak yang meragukan kebenaran dan kejujuran sistem pemilu di Gabon.
Baca Juga: Kunjungi Gabon, Macron: Prancis Gak Akan Campur Tangan Lagi di Afrika
1. Diklaim cegah tindak kekerasan dan misinformasi
Pembatasan akses internet dan jam malam di Gabon ini diumumkan langsung oleh Menteri Komunikasi Gabon, Rodrigue Mboumba Bissawou, dalam siaran langsung di televisi lokal pada Sabtu (26/8/2023).
Dilaporkan Africa News, pemberlakuan jam malam akan diterapkan pada pukul 19.00 sampai 06.00 waktu setempat. Ia menyebut bahwa terdapat penyebaran informasi menyimpang di media sosial, yang dianggap mengancam jalannya pemilu serentak.
Namun, pengumuman jam malam dan pembatasan internet baru diumumkan ke publik setelah pemilu serentak digelar, terutama setelah calon oposisi, Albert Ondo Ossa menyerukan kepada Presiden Ali Bongo untuk turun tahta.
Selang dua jam kemudian, pemerintah Gabon langsung mengumumkan pembatasan akses internet dengan dalih untuk mencegah terjadinya kekerasan. Segala unjuk rasa diharuskan meminta izin terlebih dahulu dalam kurun waktu 3 hari sebelum dimulai.
Baca Juga: Junta Niger Usir Utusan Prancis, Jerman, Nigeria dan AS
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.