TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gegara Kritik Pemerintah, Pejabat Rusia Dilarang Masuk ke Armenia

Salahkan Pashinyan atas kekalahan dari Azerbaijan

ilustrasi bendera Armenia (twitter.com/MFAofArmenia)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Armenia mengumumkan larangan masuk kepada Dewan Katua Parlemen Rusia urusan CIS (Commonwealth of Independent States), Konstantin Zatulin. Keputusan ini dikeluarkan menanggapi kritik yang dilontarkan kepada pemerintahan negara Kaukasus tersebut. 

"Sesuai perintah dari Parlemen Armenia, kami memberi tahu kepada Anda bahwa pernyataan baru Anda kepada Republik Armenia telah merusak persahabatan dan aliansi anatara kedua negara. Maka dari itu, kedatangan Anda di Republik Armenia tidak lagi diharapkan," tulis dalam akun Telegram.

Padahal, Zatulin selama ini dikenal sebagai sosok yang sangat pro-Armenia. Ia juga menjadi orang yang menginisiasi pengakuan genosida warga Armenia dalam Parlemen Rusia dan mengakui kemerdekaan Republik Nagorno-Karabakh. 

Baca Juga: Konflik Armenia-Azerbaijan Memburuk, Prancis: Ulah Pasukan Rusia 

1. Zatulin kerap memberikan kritik kepada pemerintahan Pashinyan

Larangan masuk Zatulin ke Armenia diduga akibat sejumlah kritikannya kepada pemerintahan Perdana Menteri Nikol Pashinyan, yang mengambil alih kursi kepemimpinan negara Kaukasus itu usai Revolusi Velvet pada 2018. 

Pada Februari lalu, Zatulin memeberikan komentar bahwa Armenia kalah perang melawan Azerbaijan di tahun 2020 berkat pemerintahan Pashinyan. Bahkan, ia menuding Pashinyan yang memberikan koridor melawati teritorinya ke Azerbaijan. 

"Pertanyaan mengenai koridor tersebut harus dipertanyakan kepada siapa yang menandatangani. Koridor itu ditandatangani oleh Pashinyan," paparnya dalam wawancara bersama Yakir Media yang punya relasi dengan oposisi, dikutip dari Eurasianet

Sementara itu, media pro-pemerintah menyebut bahwa Zatulin terus menerus mengkritisi pemerintahannya terkait kekalahan dalam perang 44 hari Armenia-Azerbaijan. Media itu juga menyebut Zatulin ikut campur urusan dalam negeri Armenia dan menginisiasi mundurnya Pashinyan. 

2. Pemimpin media RT ikut dilarang masuk ke Armenia

Selain Zatulin, Armenia juga mendeklarasikan persona non-grata kepada pimpinan media milik negara RT (Russian Today) yang bernama Margarita Simonyan pada Selasa (25/10/2022). Dia diketahui menuliskan komentarnya itu di akun Telegramnya. 

"Konstantin Zatulin yang dikenal sebagai pendukung garis keras Armenia selama bertahun-tahun dilarang masuk ke Armenia oleh pemimpinnya saat ini. Ngomong-ngomong, saya juga dilarang masuk" tulisnya, dilansir dari Reuters.

Simonyan dikenal luas sebagai seorang etnis Armenia yang lahir di Rusia dan kerap hadir dalam sejumlah media di Rusia. Perempuan itu kerap memberikan komentar anti-Barat dan menuding Yerevan tidak cukup loyal kepada Moskow. 

Baca Juga: AS Sanksi Warga Rusia yang Ingin Jatuhkan Pemerintahan Moldova

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya