Georgia Gagal Masuk Uni Eropa, Warga Demo Tuntut Pemerintah Mundur
Penguasa diminta untuk membentuk pemerintahan baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Georgia kembali melangsungkan aksi unjuk rasa di ibu kota Tbilisi pada Minggu (3/7/2022). Aksi ini dilatarbelakangi tuntutan kepada pemerintah setempat, yang dianggap gagal membawa negara bekas pecahan Uni Soviet itu masuk ke Uni Eropa.
Pada KTT Uni Eropa akhir Juni lalu, diputuskan bahwa Georgia tidak dimasukkan dalam status kandidat negara Uni Eropa. Padahal, dua negara pecahan Uni Soviet lain, yakni Ukraina dan Moldova resmi mendapatkan status kandidat Uni Eropa.
Baca Juga: Ribuan Warga Georgia Gelar Aksi, Dukung Negaranya Gabung Uni Eropa
1. Demonstran menuntut PM Irakli Garibashvili mundur
Puluhan ribu warga Georgia berkumpul di pusat kota Tbilisi untuk menyatakan protesnya kepada pemerintah yang dianggap gagal membawa negaranya masuk dalam daftar kandidat Uni Eropa. Mereka menuntut Perdana Menteri Irakli Garibashvili mundur dan dibentuk pemerintahan baru.
Selain mendemo pemerintah, pengunjuk rasa yang diprakarsai organisasi pro-demokrasi ini juga ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada Ukraina atas invasi Rusia. Pasalnya, Rusia juga melakukan hal yang sama kepada Georgia pada 2008 dan berhasil menduduki wilayah Abkhazia dan Ossetia Selatan, dilaporkan RFE/RL.
Pada aksi itu, partisipan mengibarkan bendera Georgia di samping bendera Uni Eropa. Aksi long-march demonstran telah mengakibatkan ditutupnya jalan utama di depan Kantor Parlemen Georgia.
Baca Juga: Uni Eropa Kembali Lanjutkan Pendanaan Bagi Dua NGO Palestina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.