Georgia Larang Mobil AS Diekspor ke Rusia-Belarus Lewat Negaranya
Buat sanksi Barat ke Rusia lebih efektif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan Georgia, pada Kamis (3/8/2023), memberlakukan larangan ekspor mobil ke Rusia dan Belarus. Keputusan ini mengikuti aturan Uni Eropa (UE) yang melarang negara Kaukasus itu menjadi tempat transit barang agar Rusia dapat menghindari sanksi Barat.
Pada Maret lalu, Turki sudah memberlakukan larangan ekspor produk yang masuk daftar sanksi ke Rusia. Selain itu, negara-negara Asia Tengah juga mendapat tekanan dari Barat untuk membatasi ekspor barang ke Rusia.
Baca Juga: Festival Pride di Georgia Batal Usai Diserbu Massa Anti-LGBTQ
1. Tingginya ekspor mobil dari Georgia ke Rusia
Georgia mengumumkan bahwa keputusan ini dibuat sebagai bagian dari paket ke-11 sanksi melawan Rusia. Dalam kebijakan itu, mobil asal Amerika Serikat (AS) tidak diperbolehkan diekspor ke Rusia dan Belarus.
Dari Januari sampai Juli 2023, sebanyak 51 ribu unit mobil asal AS telah diimpor ke Georgia yang nilainya mencapai 930 juta dolar AS (Rp14,1 triliun). Sebanyak 3.786 unit di antaranya diekspor kembali dari Georgia ke Rusia yang senilai 52 juta dolar AS (Rp788,7 miliar), dilansir RFE/RL.
Dalam keputusan ini, ekspor mobil asal AS dan Eropa lewat Armenia yang melalui rute militer Georgia juga dilarang. Pengecualian hanya diperbolehkan bagi mobil milik warga Armenia dan bukan berasal dari distributor mobil.
Pada September 2022, keputusan yang sama sudah diberlakukan untuk mobil impor dari negara UE.
Baca Juga: Enggan Menghukum Rusia, PM Georgia: Sanksi Kami Tak Akan Berdampak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.