TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Guatemala Adili Orang yang Diduga Bunuh Pihak Oposisi

Sebabkan tewasnya ratusan warga sipil 

Bendera negara Guatemala. unsplash.com/@sakgraphy

Kota Guatemala, IDN Times - Kejaksaan Guatemala akan menjatuhkan hukuman pada mantan personil militer yang diduga terlibat dalam tindak penyiksaan dan pembunuhan kepada lawan politik. Bahkan korban insiden memilukan tersebut diketahui mencapai lebih dari 100 orang. 

Sejak akhir Mei lalu, otoritas Guatemala sudah menangkap dua belas orang mantan militer yang dituding terlibat dalam insiden pembunuhan massal saat berlangsungnya Perang Sipil Guatemala.

1. Hakim sudah memiliki bukti kuat untuk menindak pelaku

Suasana sidang kasus Diario Militar di Guatemala pada Kamis (10/06/2021). (twitter.com/FamdeguaG)

Pada hari Rabu (09/06/2021) Kantor Kejaksaan Guatemala akan menjatuhkan hukuman kepada enam mantan anggota militer yang diduga berpartisipasi dalam pembunuhan massal. Menurut Hakim Miguel Angel Galvez mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan bukti kuat untuk menghukum para pensiunan tentara tersebut. 

Akan tetapi penindakan hukum terhadap mantan personil militer yang diketahui melakukan tindakan kejahatan ini mendapatkan masalah. Pasalnya sejumlah deputi dari partai konservatif sedang mengajukan undang-undang yang dapat menghapus tanggung jawab kriminal kepada para mantan personil militer yang berpartisipasi dalam Perang Sipil Guatemala (1960-1996), dilansir dari La Jornada

Baca Juga: Korupsi, Jaksa Minta Cabut Kekebalan Eks Presiden Guatemala

Dikutip dari Prensa Libre, kasus ini sudah diumumkan sejak 27 Mei 2021 lalu ketika 12 orang ditangkap sebagai bagian dari investigasi terkait hilangnya 183 orang, termasuk pemimpin mahasiswa dan serikat pekerja. Namun diketahui hanya enam mantan personil militer yang akan menghadapi persidangan, karena keenam lainnya tidak dapat hadir dengan alasan kesehatan. 

Salah satu terduga yang akan diadili adalah Salan Sánchez yang merupakan mantan pensehat Presiden Alfonso Portillo (2000-2004). Salan dituding berpartisipasi dalam kasus hilangnya anak 12 tahun bernama Juan Pablo Armira Lopez. Setelah anak tersebut disebut Salan berhubungan dengan intelijen Pasukan Pemberontak. 

Baca Juga: Warga Guatemala Tuntut Pembebasan Investigator Koruptor

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya