Imbas Inflasi dan Kemiskinan, Warga Kenya yang Berebut Jual Ginjal
Rumah sakit di Kenya tidak akan menerima donor ginjal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit di Kenya pada Senin (20/6/2022) menyatakan bahwa tidak akan menerima donor ginjal. Pasalnya, banyak warga yang mendonorkan ginjalnya di tengah naiknya biaya hidup di negara Afrika Timur tersebut, akibat perang yang terus berkecamuk di Ukraina.
Beberapa tahun terakhir, perekonomian Kenya telah mengalami penyusutan yang disebabkan pandemik COVID-19. Kini, invasi Rusia ke Ukraina turut memperburuk kondisi perekonomian negara Afrika timur itu yang bergantung pada sektor pariwisata.
Baca Juga: Studi: 3 Cangkir Kopi Sehari Kurangi Risiko Kerusakan Ginjal
1. KNH ingatkan warga bahwa menjual ginjal dilarang di Kenya
Kenyatta National Hospital (KNH) mengimbau agar warga Kenya tidak mendonorkan ginjalnya untuk ditukar dengan uang. Sesuai dalam media sosial KNH, mereka menyebut bahwa menjual organ tubuh adalah perbuatan ilegal dan dilarang.
"Berapa harga untuk ginjalku? Ini adalah pertanyaan paling banyak ditanyakan. Tolong diperhatikan bahwa penjualan organ tubuh dilarang keras dan termasuk perbuatan ilegal. Anda hanya dapat mendonorkan ginjal anda atas keinginan sendiri," tulis dalam sosial media KNH.
Sementara, di dalam poster unggahan tersebut bertuliskan, "kami tidak membeli ginjal!".
Unggahan ini disebarkan karena banyak orang yang meminta dan menawarkan untuk menjual ginjal mereka. Bahkan, pertanyaan tersebut adalah yang paling banyak ditanyakan di inbox media sosial rumah sakit, dilansir KBC.
Baca Juga: Jokowi akan Kunjungi Ukraina dan Rusia, Temui Zelenskyy dan Putin
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.