TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jerman dan Norwegia Minta NATO Amankan Infrastruktur Migas Bawah Laut

Khawatir sabotase di infrastruktur migas Norwegia

Bendera Jerman di Reichstag, Berlin (pexels.com/@ingo)

Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman, Olaf Scholz dan Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store akan meminta NATO melindungi infrastruktur migas di bawah laut. Rencana yang disampaikan pada Rabu (30/11/2022) ini, menyusul serangan di pipa gas Nord Stream di Laut Baltik beberapa bulan lalu. 

Pada awal November, Angkatan Laut Jerman sudah menginstruksikan armadanya untuk ikut melindungi infrastruktur migas milik Norwegia. Petinggi AL Jerman, Laksamana Christian Kaak mengumumkan pengiriman tiga kapal fregat untuk memonitor area lepas pantai Norwegia. 

Baca Juga: Komentari Demonstrasi, Iran Panggil Dubes Norwegia di Teheran

Baca Juga: Rusia Tuding Inggris yang Ledakkan Pipa Gas Nord Stream 

1. Harapkan pelaku sabotase enggan menyerang pipa gas Norwegia

Sesuai keterangan di atas, Store dan Scholz menginginkan keikutsertaan NATO dalam melindungi infrastruktur penting anggotanya. Keduanya juga yakin bahwa ini akan mengurungkan niat pelaku melihat konsekuensi yang akan diterima. 

"Kami melihat perlindungan terhadap infrastruktur penting sangat penting dan tidak ada pihak yang ingin menyerang tanpa adanya konsekuensi. Jaringan pipa, kabel telepon, koneksi internet adalah nyawa dari negara kami dan harus dilindungi secara khusus," papar Scholz, dilansir dari Euronews.

"Inisiatif ini akan berada di bawah payung NATO dan memastkan bahwa reaksi cepat akan dilancarkan. Kami sedang memroses permintaan kepada Sekretaris Jenderal NATO dalam mendirikan koordinasi untuk melindungi infrastruktur maritim," imbuhnya. 

Baca Juga: Pipa Gas Nord Stream Bocor, Analis: Cara Rusia Menekan Barat

2. NATO tanggapi baik proposal dari Jerman dan Norwegia

Mendengar pernyataan Jerman dan Norwegia, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyambut baik proposal tersebut. Ia menyebut pihaknya memang terus berusaha mencegah adanya sabotase pipa gas. 

"Kami harus berupaya keras setelah insiden sabotase di pipa Nord Steam dan ini adalah infrastruktur vital, sehingga memastikan perlindungannya harus terus dilakukan agar terhindar dari aksi pengrusakan," tutur Stoltenberg, dikutip Reuters.

Pada saat yang bersamaan, Scholz menyatakan bahwa Jerman akan mengucurkan dana 100 miliar euro (Rp1,6 kuadriliun) untuk dana pertahanan khusus. Rencananya Jerman akan membeli jet tempur F35 dan meretrofit kendaraan infantri Puma. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya