TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kepulauan Solomon Berencana Larang Facebook Usai Kritik Pemerintah

Salah satu negara Pasifik yang larang Facebook

Suasana kantor Facebook di London. instagram.com/pala.eatery/

Honiara, IDN Times - Kepulauan Solomon berencana melarang perusahaan sosial media raksasa Facebook untuk mengudara di negaranya. Hal ini ditengarai adanya kesalahan yang dilakukan oleh pihak Facebook dan dianggap sebagai kritikan terhadap pemerintah di negara Pasifik tersebut.

Rencana ini membuat Kepulauan Solomon mengikuti jejak beberapa negara lain yang telah melarang Facebook sebelumnya, seperti Tiongkok, Iran, dan Korea Utara, dilansir dari The Diplomat

1. Adanya kata hujatan kepada Perdana Menteri

Sejak hari Selasa (17/11) Pemerintah Kepulauan Solomon setuju akan rencana larangan Facebook mengudara di negaranya. Melansir dari Solomon Times, keputusan ini langsung diucapkan oleh Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare yang mengatakan, 

"Ucapan buruk kepada Menteri, Perdana Menteri termasuk serangan, fitnah pada karakter bangsa, semua isu ini harus menjadi perhatian lebih."

Mengutip dari France24, sebelumnya pemerintah setempat mendapatkan kritik kasar melalui platform sosial media tersebut. Bahkan membuat kemarahan dari berbagai pihak di pemerintahan termasuk pihak oposisi di negara Pasifik tersebut. 

PM Kepulauan Solomon juga menuturkan apabila di negaranya belum ada hukum dan regulasi yang tegas dalam mengatur sosial media Facebook. Sehingga pelarangan sosial media ini sementara di negaranya harus dilakukan, dikutip dari The Diplomat.

Baca Juga: Ditangkap Setelah Hina Polisi di Facebook, Pria Asal Blitar Minta Maaf

2. Facebook termasuk sosial media populer di Kepulauan Solomon

Melansir dari The Guardian, Facebook merupakan sosial media yang sangat populer di negara tersebut, bahkan menjadi media komunikasi keseharian masyarakat di Kepulauan Solomon. Pemerintah setempat juga menggunakannya sebagai media untuk mengabarkan informasi mengenai pandemi COVID-19. 

Sebelumnya Facebook juga menjadi media yang menyulut aksi kerusuhan di Ibukota Honiara pada tahun 2019 lalu. Bahkan sosial media tersebut digunakan untuk menyuarakan gerakan anti pemerintah beberapa hari setelah Sogavare terpilih sebagai PM Kepulauan Solomon. 

Baca Juga: Kubu Biden Protes Facebook yang Dianggap Gagal Cegah Misinformasi

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya