TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kolombia: Mantan Petinggi AUC dan FARC Minta Maaf

Menjadi saksi dalam kasus positif palsu

Bendera Kolombia di Cartagena. (instagram.com/abigailhcarias)

Bogota, IDN Times - Petinggi paramiliter AUC dan gerilya FARC mengumumkan pengakuan terkait kejahatan yang dilakukannya selama ini pada Rabu (4/8/2021). Keduanya juga mengumumkan permintaan maaf kepada keluarga korban dalam peperangan sipil di Kolombia yang berlangsung lebih dari lima dekade lalu.

Pengakuan ini dilakukan setelah keduanya dipanggil untuk menjadi saksi dalam kasus positif palsu yang mengakibatkan tewasnya warga sipil. Sebelumnya puluhan personel militer dan mantan petinggi militer Kolombia, Mario Montoya Uribe juga sudah dihukum terkait kasus tersebut.  

1. Bertemunya mantan petinggi AUC dan FARC

Mantan komandan paramiliter sayap kanan Autodefensas Unidas de Colombia (AUC), Salvatore Mancuso dan mantan ketua gerilya sayap kiri Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia (FARC) Rodrigo Londono pada Rabu (4/8/2021) telah hadir dalam Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Pasalnya Mancuso dan Londono merupakan mantan musuh yang turut berperang satu sama lain dalam konflik internal di Kolombia. 

Pada pertemuan Mancuso dan Londono ini, mereka menjelaskan secara langsung terkait dengan latar belakang di balik keikutsertaan mereka dalam kelompok bersenjata tersebut. Selain itu, keduanya juga menjelaskan terkait perannya dalam konflik yang berlangsung puluhan tahun tersebut. 

Londono diketahui telah bergabung dengan FARC sejak 1976 dan lahir dari keluarga miskin serta mendapatkan doktrin komunisme dari ayahnya sendiri. Sedangkan Mancuso sama seperti anggota AUC lainnya yang memiliki latar belakang dari korban penculikan dan pemerasan pasukan gerilya, dikutip dari laman El Tiempo

Baca Juga: Kolombia Hukum Mantan Petinggi Militernya

Dikutip dari Al Jazeera, pada kesempatan itu, Mancuso dan Londono mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga korban dalam peperangan di Kolombia yang berlangsung puluhan tahun lamanya. Mereka juga mengaku bersalah atas perannya dalam sebagai pemimpin kelompok bersenjata. 

Keduanya hadir dalam video call, di mana Mancuso mengatakan langsung dari fasilitas Immgration and Customs Enforcement (ICE) di Amerika Serikat. Pasalnya Mancuso sudah diekstradisi ke AS pada 2008 silam, setelah terbukti terlibat dalam kasus penyelundupan narkoba dan menolak ikut dalam perdamaian. 

Pada kesempatan itu, Salvatore Mancuso juga berkata, "Saya tengah menyadari semua yang telah saya lakukan atau saya provokasi, semua hal yang sudah saya lakukan berdampak kepada semua orang yang tewas, semua keluarga yang kehilangan karena perbuatan kami. Saya mengakui di depan kalian semua atas perbuatan yang saya lakukan dalam konflik ini."

2. Mengucapkan permintaan maaf atas perannya dalam Perang Sipil Kolombia

Baca Juga: Kasus Positif Palsu, Kolombia Hukum Belasan Anggota Militer

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya