TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kosovo Tuding Rusia Ingin Rusak Stabilitas Balkan Barat 

Balkan Barat jadi sasaran Rusia selanjutnya?

Presiden Kosovo, Vjosa Osmani (twitter.com/VjosaOsmaniPRKS)

Jakarta, IDN Times - Presiden Kosovo Vjosa Osmani, pada Senin (20/2/2023), mengungkapkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berniat merusak stabilitas kawasan Balkan Barat. Ia berpendapat bahwa Rusia akan memanfaatkan Serbia untuk menciptakan konflik dan tensi baru di Balkan Barat. 

Belakangan ini, Serbia dan Kosovo terus didesak agar bersedia menerima proposal perdamaian dari Prancis-Jerman. Kosovo menolak karena harus menerima pendirian Komunitas Munisipal Serbia (CSM). Sedangkan, pemerintah Serbia dianggap berkhianat jika mengakui Kosovo. 

Baca Juga: Belanda Tuduh Rusia Mencoba Sabotase Infrastrukturnya di Laut Utara

1. Osmani sebut Rusia ingin alihkan perhatian ke Balkan Barat

Menurut Osmani, Rusia berniat merusak stabilitas Balkan Barat untuk mengalihkan perhatian Barat dari Ukraina. 

"Dengan cara itu, dia akan dapat menciptakan konflik baru di Eropa. Entah itu, kami membicarakan Moldova, Georgia, atau Balkan Barat. Rusia telah mempersiapkan berbagai macam serangan hybrid, yang mengikutsertakan pasukan paramiliter di Kosovo bagian utara" tutur Osmani ketika menghadiri Konferensi Keamanan Muenchen, dikutip N1.

"Mereka akan menerjunkan pasukan paramiliter berpakaian warga sipil di dalam teritori kami melalui rute ilegal. Kemudian, mereka akan mengirimkan senjata dan mereka akan mengirimkan seragam hijau tanpa insignia, sehingga tidak terlihat seperti serangan militer pada umumnya," tambah Osmani. 

2. Osmani klaim komunitas internasional kurang tegas mencegah aksi Rusia

Tank milik militer Rusia (facebook.com/mod.mil.rus)

Presiden Osmani menambahkan, komunitas internasional tidak melakukan hal yang cukup untuk mencegah Rusia ikut campur urusan Kosovo dan negara-negara lain. 

"Lihat, terkadang kami merasa seperti saat Polandia dan negara Baltik memperingatkan bahwa perang akan terjadi bertahun-tahun lalu. Mereka menyebut bahwa Rusia akan melancarkan invasi skala besar ke Ukraina dan tidak hanya Ukraina, karena mereka melihat negara tetangga lainnya yang masih belum dapat pengakuan," ujar Osmani. 

Ia menganggap bahwa Barat dan sekutu lainnya tidak mendengarkannya. Osmani juga memperingatkan agar tidak ada kompromi teritorial dengan Kremlin. 

"Rezim genosida seharusnya tidak boleh dihadiahi dengan teritori," katanya. 

Baca Juga: Kosovo Gaspol Ambil Alih Properti di Wilayah yang Dominan Warga Serbia

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya