TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kyrgyzstan dan Uzbekistan Larang Warganya Gabung Militer Rusia

Diumumkan usai penetapan mobilisasi militer Rusia

Tentara Rusia yang diterjunkan ke Ukraina. (twitter.com/mod_russia)

Jakarta, IDN Times - Kedutaan Besar Uzbekistan dan Kyrgyzstan di Rusia pada Kamis (22/9/2022), memperingatkan warganya yang bergabung dalam tentara Rusia di Ukraina. Bahkan, kedua negara itu menegaskan bahwa tindakan itu ilegal dan bisa terancam hukuman pidana. 

Pernyataan ini bukan yang pertama diumumkan, Pemerintah Uzbekistan sudah membeberkan ancaman hukum pada warganya yang ikut dalam perang di Ukraina pada Agustus lalu. Hukuman itu bisa tertuang dalam pasal 154 dan pelaku terancam hukuman 5-10 tahun penjara. 

Baca Juga: Vladimir Putin Akan Bertemu Xi Jinping di Uzbekistan Pekan Depan

Baca Juga: Bentrokan Pecah di Perbatasan Kyrgyzstan-Tajikistan, 24 Orang Tewas 

1. Kyrgyzstan minta warganya lapor jika dapat surat panggilan militer

Pernyataan tersebut diungkapkan setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi pada Rabu (21/9/2022). Bahkan, warga Kyrgyzstan yang ketahuan ikut dalam perang akan dihukum sampai 10 tahun penjara dan penyitaan seluruh propertinya. 

"Kedutaan Besar mengintruksikan kepada warga Kyrzgystan agar segera memberitahu kepada representasi diplomatik Republik Kyrgyzstan di Federasi Rusia apabila mereka menerima dokumen panggilan bergabung dalam operasi militer," ujar pernyataan itu dilansir RFE/RL. 

Pengumuman ini menanggapi lebih dari 1 juta warga Kyrgyzstan yang menetap di Rusia sebagai pekerja migran. Selain itu, banyak di antara warga Kyrgyzstan yang memegang kewarganegaraan Rusia, sehingga bisa masuk dalam daftar mobilisasi militer. 

Pada hari yang sama, Kantor Mahkamah Agung Uzbekistan kembali memberi peringatan kepada warganya di Rusia sebagai pekerja migran agar tidak ikut dalam perang di Ukraina. Pihak Uzbekistan menegaskan mereka yang terlibat konflik bersenjata akan terancam hukuman 10 tahun penjara. 

Baca Juga: Uzbekistan Ancam Warganya yang Ikut Bela Rusia di Ukraina

2. Kazakhstan tolak izin tinggal permanen bagi warga Rusia yang lari dari mobilisasi

Sementara itu, Kazakhstan mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan mengabulkan izin tinggal permanen kepada warga Rusia tanpa izin Moskow. Hal ini sejalan dengan terus masuknya warga Rusia yang meninggalkan negaranya usai pemberlakuan mobilisasi militer. 

Maulen Ashimbaev selaku Juru Bicara Parlemen Kazakhstan mengatakan bahwa aparat penegak hukum dan petugas imigrasi akan mengatur dan memroses permintaan warga luar negeri yang mengajukan izin tinggal permanen di negaranya sesuai aturan hukum. 

"Institusi kami tidak akan memberikan izin tinggal permanen bagi individu yang tidak menunjukkan dokumen bukti bahwa tidak ada penolakan dari negara asalnya terkait kepergiannya ke Kazakhstan," tutur Ashimbaev, dikutip RFE/RL.

"Umumnya, entitas negara akan sadar dengan situasi ini, terutama terkait banyaknya warga Rusia yang masuk ke negara kami. Kami sudah mengadakan dialog terkait masalah ini," tambahnya. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya