Lebih dari 300 Perempuan Ditangkap di Belarusia, Usai Gelar Aksi Demo
Masih berlanjutnya kerusuhan di Belarusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Minsk, IDN Times - Sudah lebih dari satu bulan usai terpilihnya kembali Presiden Alexander Lukashenko untuk memimpin Belarusia keenam kalinya secara berturut-turut, setelah pemilihan presiden pada (9/9/2020) lalu. Akibatnya terjadi serangkaian demonstrasi yang bertujuan melengserkan pemerintahan otoriter di Belarusia yang berkuasa sejak 26 tahun lalu.
Dilansir dari Euro News, pada hari Sabtu (19/09) terjadi demonstrasi besar yang dilakukan oleh kelompok perempuan di pusat kota Minsk. Unjuk rasa yang diikuti lebih dari 2.000 wanita tersebut justru berakhir ricuh dan ratusan demonstran ditangkap oleh aparat kepolisian Kota Minsk.
1. Adanya serangkaian gelombang demonstrasi besar di Belarus
Gelombang unjuk rasa yang terjadi di Belarus sudah berlangsung sejak hasil pemilihan umum yang mengumumkan bahwa Alexander Lukashenko menang telak terhadap lawannya Sviatlana Tsikhanouskaya. Rangkaian protes ini dilakukan untuk melepaskan jabatannya sebagai pemimpin Belarus sejak tahun 1994.
Melansir dari Aljazeera, Tsikhanouskaya yang seorang aktivis terus mendorong rakyat Belarus untuk melakukan aksi demonstrasi. Tsikhanouskaya yang melarikan diri ke Lithuania karena ancaman hukuman penjara, bahkan sudah berbicara dengan Uni Eropa terkait sanksi yang dijatuhkan pada Belarus.
Baca Juga: Demonstrasi Belarus Berlanjut, Video Polisi Hajar Wanita Tuai Kecaman
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.