TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lewat Facebook, Politikus Moldova Ajak Warga Demo Turunkan Pemerintah

Ilan Shor sudah disanksi AS dan pro-Rusia

suasana demonstrasi anti-pemerintah di Moldova (facebook.com/ilanshorofficial)

Jakarta, IDN Times - Oligarki Moldova Ilan Shor, pada Jumat (17/2/2023), dilaporkan menyerukan propaganda kepada seluruh rakyat Moldova lewat Facebook. Hal ini disampaikan setelah Facebook resmi mencabut iklan online yang disebarkan Shor lewat layanan Facebook Ads. 

Beberapa hari ini, Moldova terus mewaspadai upaya Rusia untuk merusak stabilitas negaranya dan melengserkan pemerintah yang pro-Barat. Ini setelah Ukraina membeberkan rencana dan langkah Moskow dalam memicu kekacauan di negara Eropa Timur tersebut. 

Baca Juga: Gegara Balon Udara, Moldova Tutup Wilayah Udaranya

1. Facebook dinilai perbolehkan iklan propaganda Shor tayang di platformnya

Penghapusan iklan propaganda dari Ilan Shor di platform Meta, yang menaungi Facebook dan Instagram, dinilai terlambat. Pasalnya, iklan itu sudah tayang selama beberapa hari dan disaksikan oleh jutaan penduduk Moldova. 

Dilaporkan Associated Press, mantan penasehat Perdana Menteri Moldova, Dorin Frasineau, menyebut bahwa iklan Shor bertujuan menyulut amarah dan emosi warga terhadap pemerintahan pro-Barat di Moldova. Ia pun mengatakan masih melihat iklan Shor di platform Meta. 

"Meskipun ia masuk dalam sanksi Amerika Serikat (AS), saya masih bisa melihat iklannya di Facebook. Kami sudah membicarakan ini dengan Facebook, tapi ini sangat sulit karena tidak ada orang spesifik yang bertanggung jawab dan tidak ada kontak langsung," papar Frasineau. 

Sedangkan, Meta mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menghapus unggahan tersebut setelah ditemukan. Perusahaan teknologi itu juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengikuti hukum dari pemerintah AS dan menghapus akun palsu yang melanggar kebijakannya. 

2. Shor tetap jadi pemain kunci pengrusak stabilitas Moldova

Beberapa tahun terakhir, Moldova telah didera rentetan demonstrasi anti-pemerintah pro-Barat yang diprovokasi oleh Shor. Kendati berhasil diatasi, demonstrasi sempat mengakibatkan sejumlah kerusuhan dan merusak stabilitas di Moldova. 

Menurut pakar politik pos Uni Soviet dari University of Birmingham, Stefan Wolff, ini adalah cara Rusia untuk memanipulasi kekhawatiran penduduk Moldova di tengah krisis ekonomi, politik, dan inflasi demi tujuan utamanya. 

Sementara itu, analis politik Valeriu Pasha menyebut bahwa Shor merupakan pemain kunci dalam upaya Rusia untuk merusak stabilitas, mengorganisir informasi menyimpang, dan membayar para demonstran yang bersedia ikut dalam protes melawan pemerintah. 

Dilansir Euractiv, hasil survei terbaru mengungkapkan bahwa Partai Shor memiliki 12-13 persen dukungan dari rakyat Moldova. Sentimen pro-Rusia di Moldova kian menurun sejak dimulainya perang Moskow-Kiev. 

Baca Juga: Slovakia Tetapkan Rusia sebagai Negara Pendukung Terorisme

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya