Slovakia Tetapkan Rusia sebagai Negara Pendukung Terorisme

Mengecam tindakan Rusia di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Parlemen Slovakia resmi mengakui Rusia sebagai negara sponsor terorisme sejak pekan ini. Parlemen menyoroti intensitas serangan Rusia ke Ukraina dalam beberapa hari terakhir, bahkan diprediksi Moskow berencana melancarkan serangan besar-besaran. 

Pada November 2022, Republik Ceko telah menetapkan Rusia sebagai negara pendukung terorisme. Hal ini dikarenakan Rusia terus melancarkan serangan drone dan misil yang menyasar area permukiman warga dan infrastruktur militer. 

1. Desak pembuatan pengadilan khusus untuk menindak pelaku kejahatan perang

Penetapan Rusia sebagai negara teroris mendapat persetujuan dari mayoritas parlemen. Resolusi yang diajukan pada pertengahan Januari itu disetujui oleh sebanyak 78 dari 120 anggota parlemen pada Kamis. 

Sesuai undang-undang tersebut, anggota parlemen mengakui hak warga Ukraina untuk menentukan masa depan dan orientasi kebijakan luar negerinya sendiri. Parlemen Slovakia juga mengecam serangan brutal Rusia kepada warga sipil dan bangunan penting. 

"Parlemen mengungkapkan dukungan internasional dalam menciptakan pengadilan khusus untuk menghukum pelaku kriminal dalam invasi Rusia ke Ukraina. Investigasi juga akan dilakukan untuk mempersekusi para pelaku tindak kriminal melawan kemanusiaan dan kejahatan perang," tutur perwakilan Parlemen Slovakia, dikutip The Slovak Spectator.

Tak ketinggalan, Slovakia juga mengecam ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir. Mereka juga menegaskan tidak akan pernah mengakui hasil referendum Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia yang merupakan teritori Ukraina. 

Baca Juga: Buntut Krisis Energi-Inflasi, PM Slovakia Diturunkan Parlemen 

2. Slovakia memperpanjang kompensasi akomodasi bagi pengungsi Ukraina

Slovakia Tetapkan Rusia sebagai Negara Pendukung TerorismeOrang yang membawa bendera Ukraina. (pexels.com/@mutecevvil)

Sehari sebelumnya, pemerintah Slovakia resmi memperpanjang kompensasi akomodasi kepada pengungsi Ukraina di negaranya. Oleh karenanya, pengungsi Ukraina bisa tetap mendapat fasilitas tempat tinggal gratis hingga 31 Mei. 

Sementara, para pemilik properti yang menyewakan kepada pengungsi Ukraina akan menerima uang sebesar 1.800 euro (Rp29,1 juta) per bulan. 

"Faktanya dibandingkan musim semi tahun 2022, kami mencatat pengurangan jumlah akomodasi yang disewa pengungsi Ukraina. Ini juga berpengaruh terhadap jumlah penyedia akomodasi di Slovakia," papar Kepala Imigrasi, Jan Orlovksy. 

Sampai saat ini, sebanyak 109 ribu pengungsi Ukraina sudah mendapatkan status tinggal sementara di Slovakia sejak Maret tahun lalu. 

3. Slovakia larang masuk senjata Jerman yang akan diperbaiki di negaranya

Pada hari yang sama, Slovakia melarang masuknya senjata howitzer asal Jerman untuk diperbaiki. Alhasil, sebanyak 15 unit howitzer yang rusak teronggok di pintu perbatasan Slovakia-Ukraina untuk menunggu melintasi pintu perbatasan. 

Dilaporkan Ukrainska Pravda, larangan ini disebabkan masalah legalitas perusahaan Kraus-Maffei Wegmann (KMW) yang mendirikan bengkel di Slovakia. Perusahaan Jerman itu diketahui sudah mendirikan bengkel di Michalovce sejak pertengahan Desember untuk memperbaiki senjata dari Ukraina yang rusak. 

Jerman juga mengungkapkan bahwa larangan masuk ini dapat mengakibatkan kerugian besar, karena harus mengirimkan senjata rusak itu ke negaranya. Pasalnya, akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya transportasi yang besar. 

Pemerintah Jerman masih belum memahami kenapa Slovakia bereaksi seperti itu. Namun, pihaknya juga mengakui bahwa memang terdapat masalah legalitas bengkel yang belum selesai sampai saat ini. 

Baca Juga: Polandia Desak NATO Gerak Cepat Hadapi Rusia 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya