TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lithuania Tetapkan Ribuan Warga Belarus-Rusia Sebagai Ancaman Nasional

Punya pandangan pro-Rusia

ilustrasi bendera Lithuania (unsplash.com/@westside7)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Lithuania, pada Jumat (4/8/2023), menetapkan ribuan warga etnis Rusia dan Belarus sebagai ancaman nasional. Vilnius pun berencana mencabut status kewarganegaraan atau izin tinggal permanen warga Rusia dan Belarus di negaranya.  

Lithuania, Latvia, dan Polandia merasa terancam dan memperketat penjagaan setelah mengetahui masuknya pasukan militer swasta Wagner ke Belarus. Ketiga negara akan menutup perbatasan apabila terjadi provokasi dari pasukan Wagner di Belarus. 

Baca Juga: Georgia Larang Mobil AS Diekspor ke Rusia-Belarus Lewat Negaranya

1. Keputusan berdasar hasil evaluasi kuesioner tiap individu

Keputusan ini datang setelah pemerintah memberikan kuesioner kepada warga etnis Rusia dan Belarus terkait pandangannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina, serta status Krimea yang diambil alih Rusia pada 2014. 

Departemen Migrasi Lithuania menyebut, berdasarkan hasil evaluasi kuesioner, terdapat 1.164 warga Belarus dan Rusia yang dipandang sebagai ancaman nasional. Sebanyak 910 di antaranya adalah warga Belarus dan 254 lainnya adalah warga Rusia, dilansir Associated Press.

Hasil kuesioner tersebut sangat menentukan apakah mereka layak untuk mendapat izin tinggal permanen atau ditolak statusnya. Warga asing di Lithuania diharuskan memperbarui izin tinggalnya setiap 3 tahun sekali. 

Saat ini, terdapat lebih dari 58 ribu warga Belarus dan 16 ribu warga Rusia yang menetap di Lithuania. Mayoritas dari mereka melarikan diri ke Lithuania karena mendapat tekanan dari rezim otoriter di negaranya. 

2. Oposisi Belarus pastikan aksi ini tidak berdampak pada warga tak bersalah

Pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya. (twitter.com/Tsihanouskaya)

Pemimpin oposisi Belarus, Sviatlana Tsikhanouskaya, telah mengadakan pertemuan dengan pemerintah Lithuania terkait masalah ini. Ia ingin memastikan kebijakan ini tidak mengenai orang tak bersalah dan tidak punya asosiasi dengan rezim Lukashenko. 

"Saya paham bahwa tindakan Lithuania ini untuk kepentingan dalam negeri dan keamanan nasional karena mendapat ancaman langsung dari rezim Lukashenko di perbatasan," tutur Tsikhanouskaya. 

"Saya memastikan bahwa mayoritas dari warga Belarus tidak mendukung tindakan kriminal Rusia di Ukraina dan terus membantu Ukraina serta melawan diktator secara sembunyi-sembunyi," tambahnya. 

Pebisnis Rusia yang mendapat status warga negara di Lithuania, , Viktor Voroncov, setuju dengan keputusan pemerintah ini. Ia menyebut banyak tentara Uni Soviet yang menikah dengan perempuan Lithuania dan menyebarkan propaganda pro-Kremlin. 

Baca Juga: Telepon Putin, Erdogan Minta Rusia Buka Pembahasan Kesepakatan Gandum

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya