TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal ETA, Teroris Asal Spanyol yang Menyerah 10 Tahun Lalu

Teror ETA masih membayangi publik Spanyol

Kelompok ETA saat mengumumkan gencatan senjata. (twitter.com/AndyVermaut)

Jakarta, IDN Times - Kelompok separatis ETA (Euskadi Ta Askatasuna), yang berbasis di Basque, Spanyol, memutuskan untuk mengakhiri aksinya tepat 10 tahun lalu. Berakhirnya aktivitas kelompok separatis itu menandakan akhir dari peperangan di Basque yang merenggut ratusan korban jiwa. 

ETA telah dimasukkan ke dalam grup terorisme oleh Uni Eropa. Selain itu, kelompok bersenjata yang dibentuk sejak 1959 itu telah berjuang untuk memerdekakan Basque dari Spanyol, terutama pada masa kepemimpinan diktator Fransisco Franco. 

Baca Juga: Argentina Tuding Eks Mendagri Spanyol Terlibat Pembunuhan

1. Mantan pemimpin ETA akui dan minta maaf atas aksi kejahatan kelompoknya

Kelompok separatis ETA resmi mengumumkan gencatan senjata pada 20 Oktober 2011, setelah lebih dari 50 tahun lamanya melakukan serangan untuk memerjuangkan kemerdekaan Basque. Kelompok ekstremis sayap kiri itu resmi dibubarkan secara penuh pada 2018 silam. 

Setelah satu dekade dibubarkannya ETA, mantan petingginya yang bernama Arnaldo Otegi dan Arkaitz Rodriguez pada Senin (18/10/2021) mengungkapkan permintaan maaf dan belasungkawa terhadap seluruh korban dari kejahatan kelompoknya. 

"Kami ingin mengungkapkan penderitaan dan rasa sakit yang mereka tahan selama ini. Kami merasakan kesakitan itu dan kami sadar bahwa kejadian tersebut tidak seharusnya terjadi," ujar Otegi. 

"Sayang sekali, masa lalu tidak dapat dikembalikan, tidak ada yang dapat kami katakan untuk mengembalikan keadaan, tapi kami yakin bahwa ada kemungkinan untuk setidaknya menguranginya dengan perhatian, konsiderasi, dan pengenangan" tambahnya, dilansir dari laman El Pais

2. ETA menyerah setelah pemimpinnya ditangkap

ETA menyerah setelah adanya negosiasi rahasia antara pemimpin kelompok tersebut dengan Pemerintah Spanyol melalui pihak ketiga. Negosiasi disetujui oleh mantan Perdana Menteri, Jose Luis Rodriguez Zapatero, dan pemimpin ETA, Josu Urrutikoetxea. 

Dialog antara kedua pihak berbuah manis dan disetujuinya konferensi perdamaian internasional pada Oktober 2011 di San Sebastian, Basque. Hal itu terjadi setelah ETA mendesak pasukannya untuk mempromosikan rekonsiliasi. 

Pasalnya, ETA kala itu melemah karena sejumlah pemimpin utamanya ditangkap oleh pemerintah. Selain itu, senjata untuk kepentingan perang miliknya juga berhasil disita. 

Dikutip dari France24, sosiolog dari Universitas Basque, Eguzki Urteaga, mengungkap bahwa kelompok bersenjata itu juga didorong oleh anggotanya sendiri untuk mengikuti opini publik Basque. Mereka harus merubah strateginya dan meninggalkan kekerasan demi memperbaiki citra di tengah masyarakat. 

Baca Juga: Ferdinand Magellan: Pembawa Spanyol ke Nusantara

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya