Moldova Khawatir Ancaman Perang Hybrid dari Rusia
Rusia terus berupaya goyahkan Moldova
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Moldova Anatolie Nosatii, pada Senin (13/3/2023), khawatir soal ancaman serangan hybrid Rusia di negaranya. Ia menyebut bahwa Kremlin masih terus mengincar pelengseran pemerintahan pro-Barat di Moldova.
Belakangan ini, Moldova terus dilanda demonstrasi yang menuntut Presiden Maia Sandu mundur dari jabatannya. Aksi protes yang diorganisir Partai Shor itu diduga ditumpangi oleh Rusia, untuk menggoyahkan pemerintahan Moldova dan menggantinya dengan politikus pro-Rusia.
Baca Juga: Moldova Ajukan Bahasa Rumania sebagai Bahasa Nasional
1. Moldova akan terus digempur informasi menyimpang dari Rusia
Nosatii mengungkapkan dalam wawancaranya dengan AFP, Moldova saat ini belum menghadapi bahaya serangan militer dari Rusia. Namun, ia memperingatkan adanya perang hybrid dari Rusia yang mengancam negaranya.
"Bahaya serangan militer langsung melawan Moldova masih belum ada, tapi masih ada beberapa bahaya yang akan berdampak pada keamanan negara, yakni perang hybrid dari Rusia," terang Nosatii, dikutip The Moscow Times.
"Dengan meningkatkan disinformasi melawan Moldova, tensi di dalam masyarakat akan memanas. Rusia berupaya mengubah arah politik, merusak stabilitas, dan melengserkan pemerintahan negara," sambungnya.
Baca Juga: Warga Moldova Demo, Mau Pemerintah Pro-Barat Mundur: Rusia Datanglah!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.