TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mozambik dan Tanzania Sepakat Lawan Kelompok Teroris di Cabo Delgado

Teroris beraliansi dengan ISIS

Pertemuan antara Kepala Polisi Mozambik dan Tanzania di Kota Mtwara. twitter.com/TanzaniaUpdates/

Maputo, IDN Times - Pemerintah Mozambik dan Tanzania pada hari Senin (23/11) resmi menyetujui untuk bersama-sama melawan kelompok teroris di Provinsi Cabo Delgado, Mozambik. Provinsi yang terletak di ujung utara Mozambik tersebut berbatasan langsung dengan Tanzania dan tengah menjadi isu ancaman keamanan bagi kedua negara Afrika Timur tersebut. 

Kelompok teroris yang beraliansi dengan ISIS tersebut sudah menyebabkan kerusakan dan kekerasan di provinsi tersebut. Bahkan akibat kekerasan yang terjadi setidaknya sudah menelan korban jiwa hingga ribuan orang. 

1. Petinggi kepolisian kedua negara bertemu di perbatasan

Pada minggu lalu Kepala Polisi Tanzania, Simon Nyakoro Sirro bertemu dengan Kepala Polisi Mozambik Bernadino Rafael bertemu di Mwatara yang terletak di perbatasan antara Tanzania-Mozambik. Keduanya mendiskusikan permasalahan keamanan setelah meningkatnya aksi kekerasan dari kelompok jihadis, dikutip dari The Africa Report

Adanya , nantinya Tanzania dan Mozambik akan berkolaborasi untuk beroperasi lintas perbatasan. Selain itu, Tanzania akan mengekstradisi sejumlah 516 tahanan yang diduga tergabung dalam kelompok jihadis ke Mozambik, dikutip dari Al Jazeera

Baca Juga: Merasa Terancam, Pemimpin Oposisi Tanzania Berlindung ke Dubes Jerman

Melansir dari North Africa, kekerasan yang dilakukan oleh kelompok teroris di Provinsi Cabo Delgado sudah dimulai sejak tahun 2017 lalu. Bahkan serangan teroris yang menghantui daerah kaya minyak tersebut semakin sering terjadi beberapa bulan terakhir dan memaksa penduduk untuk ikut dalam negara kekhalifahan Islam di Mozambik dan Tanzania. 

Menurut data dari ACLED, terdapat sekitar 2000 korban jiwa dari konflik yang terjadi dan menurut Perdana Menteri Mozambik, Carlos Agostinhos konflik ini juga membuat sekitar 500 ribu penduduk mengungsi. 

Baca Juga: Tidak Diberikan Bantuan, Presiden Tanzania Menilai Dapat Tekanan Berat

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya