Merasa Terancam, Pemimpin Oposisi Tanzania Berlindung ke Dubes Jerman

Lissu ingin mengamankan diri di luar negeri

Tanzania, IDN Times - Setelah kalah dari John Magufuli dalam pemilu presiden Tanzania pemimpin oposisi Tundu Lissu memprotes hasil tersebut yang dianggapnya curang.

Karena memprotes hasil pemilu Tundu Lissu sempat ditahan. Saat ini Tundu Lissu mengatakan bahwa nyawanya sedang dalam bahaya. Kini, Lissu sedang berlindung di kediaman duta besar Jerman, melansir dari laman berita DW.

1. Tundu Lissu memprotes hasil pemilu

Merasa Terancam, Pemimpin Oposisi Tanzania Berlindung ke Dubes JermanFoto Tundu Lissu pemimpin oposisi Tanzania bersalaman dengan warga Tanzania. Sumber: twitter.com/ Tundu Antiphas Lissu

Melansir dari DW, Tundu Lissu yang berasal dari partai Chadema kalah dari Presiden Tanzania John Magufuli, yang memenangkan pemilihan pada 30 Oktober dengan 84% suara, sementara Lissu memperoleh 13%.

Lissu dan para anggota oposisi lainnya memprotes hasil pemilu dan mengajak para pendukungnya  mengambil bagian dalam demonstrasi damai menentang pemungutan suara. Karena protes tersebut pekan lalu mereka sempat ditahan sebentar.

Otoritas Tanzania melarang protes dan menangkap para pemimpin oposisi. Protes massal dapat menghabat pertumbuhan ekonomi Tanzania, yang merupakan salah satu pertumbuhan tercepat di dunia dengan hasil tambang emas terbesat keempat di Afrika.

Magufuli, yang berkuasa sejak 2015 dituduh membungkam perbedaan pendapat dan mengikis kebebasan sipil. Magufuli yang berasal dari partai Chama Cha Mapinduzi, dilantik untuk masa jabatan lima tahun periode kedua pada 5 November, melansir dari Bloomberg.

2. Pemimpin oposisi Tundu Lissu merasa nyawanya terancam

Merasa Terancam, Pemimpin Oposisi Tanzania Berlindung ke Dubes JermanFoto Tundu Lissu pemimpin oposisi Tanzania sedang merangkul warga. Sumber: twitter.com/ Tundu Antiphas Lissu

Setelah pemilu di 28 Oktober Tundu Lissu mengaku bahwa dia mendapat ancaman pembunuhan dan sejak hari Senin berlindung di kediaman Dubes Jerman. Mengutip wawancara dengan Reuters, Tundu Lissu menceritakan dirinya yang sedang terancam.

"Saya menerima dua panggilan tak dikenal yang peneleponnya memberi tahu saya bahwa saya akan berurusan dengan mereka selamanya. Saya harus pindah dari rumah saya Minggu lalu menuju rumah teman dan kemudian di hari Senin saya pergi ke (kediaman) Jerman mencari perlindungan sementara untuk alasan keamanan. Sebelum pindah, saya ditangkap dan diinterogasi sementara sebelum mereka membebaskan saya. Kami (sekarang) menunggu kedutaan melakukan negosiasi dengan pemerintah agar kami bisa keluar (pergi) ke luar negeri. Saya tidak bisa pergi tanpa adanya jaminan," katanya kepada Reuters.

Polisi tidak merasa tidak ada ancaman kepada Lissu dan tidak tahu bahwa Lissu mencari perlindungan. Kepolisian juga menyebutkan bahwa polisi telah memberikan keamanan untuk Lissu menjelang pemilu.

Baca Juga: Penyelundup Ilegal Gading Gajah Dijatuhi 15 Tahun Penjara di Tanzania

3. Lissu pernah diserang tahun 2017

Merasa Terancam, Pemimpin Oposisi Tanzania Berlindung ke Dubes JermanIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Tundu Lissu pernah mengalami penyerangan pada September 2017 dia ditembak oleh orang bersenjata tak dikenal di ibu kota, Dodoma. Tidak ada yang ditangkap terkait insiden tersebut.

Serangan tersebut membuat Lissu mengasingkan diri di Belgia dan baru kembali ke Tanzania di bulan Juli tahun ini untuk mengikuti pemilu.

Baca Juga: Aksi Anti LGBT, Pemerintah AS Peringati Warganya di Tanzania

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya