TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nikaragua: Revolusi Sandinista di Tengah Sanksi Negara Barat

Nikaragua mendapat dukungan dari Rusia

Perayaan Revolusi Sandinista di Nikaragua. (twitter.com/AndreasMalunat)

Managua, IDN Times - Pemerintah Nikaragua tengah merayakan Revolusi Sardinista yang ke 42 tahun, di mana pada saat itu berhasil menggulingkan diktator Anastasio Somoza. Sementara itu, meski dalam masa pandemik COVID-19, perayaan revolusi kali ini diketahui tetap meriah dengan beragam hiburan. 

Namun situasi di Nikaragua yang dipimpin Daniel Ortega kini tidak berbeda jauh dari masa kediktatoran lantaran hampir semua pemimpin oposisi yang hendak mencalonkan dalam pemilu sudah dijebloskan dalam penjara. 

1. Perayaan Revolusi Sandinista dipusatkan di Plaza de la Fe

Pemerintah Nikaragua pada Senin (19/07/2021) resmi menggelar perayaan Revolusi Sandinista yang terjadi pada 19 Juli 1979. Pada saat itu, para pejuang revolusi termasuk Daniel Ortega berhasil melengserkan diktator Anastasio Somoza dan resmi menghapus kepemimpinan dinasti keluarga Somoza di Nikaragua. 

Perayaan Revolusi Sandinista yang ke 42 tahun ini tetap diselenggarakan meski masih dalam situasi pandemik COVID-19. Pemerintah bahkan telah memusatkan perayaan di Plaza de la Fe dengan menggelar konser musik, pertandingan baseball, dan pawai disertai pesta kembang api, dilansir dari Associated Press

Sementara itu, istri Presiden Daniel Ortega sekaligus Wakil Presiden Nikaragua, Rosario Murillo mengucapkan, "Terima kasih Tuhan atas perayaan revolusi ini yang merepresentasikan perjuangan dan kemenangan untuk kehormatan bangsa."

Baca Juga: Nikaragua Memanas, Argentina dan Meksiko Tarik Dubesnya

Dilaporkan dari laman Associated Press, pada perayaan Revolusi Sandinista yang ke 42 kali ini, Nikaragua berada di tengah tekanan dan sanksi dari Amerika Serikat dan sekutunya. Pasalnya Daniel Ortega yang sudah memimpin sejak 2007 telah menjebloskan hampir semua oposisi yang hendak mencalonkan presiden ke dalam penjara. 

Pada minggu lalu, AS menjatuhkan larangan visa bagi 100 anggota parlemen, hakim, jaksa di Nikaragua atas tudingan palsu kepada oposisi. Selain itu, pada Rabu (14/07/2021) Kanada juga ikut menjatuhkan sanksi finansial kepada 15 pejabat yang dekat dengan Presiden Ortega. 

Pada bulan Juni lalu, Argentina dan Meksiko juga memutuskan memanggil duta besarnya dari Nikaragua untuk berkonsultasi terkait masalah tersebut. Organisasi Negara Amerika juga ikut mengecam aksi penahanan kepada tokoh oposisi, pebisnis dan mantan pejabat di Nikaragua. 

Baca Juga: Nikaragua Memanas, Argentina dan Meksiko Tarik Dubesnya

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya