Oposisi Bahama Berhasil Menang dalam Pemilu Parlementer
Berhasil kalahkan partai PM Hubert Minnis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Bahama akhirnya resmi menyelenggarakan pemilihan umum parlementer pada Kamis (16/9/2021). Hal ini sesuai dengan keputusan Perdana Menteri Hubert Minnis untuk membubarkan parlemen pada Agustus lalu dan menyelenggarakan pemilihan umum.
Pemilu kali ini dilakukan meski jabatan Minnis masih belum usai dan sesuai konstitusi akan berakhir pada Mei 2022. Pada tahun 2017, partai Minnis, yakni FMN (Free National Movement) berhasil mengalahkan oposisi PLP (Progressive Liberal Party).
1. Kalahnya partai FMN dalam pemilu parlementer
Sesuai dalam hasil pemilihan umum parlementer Bahama pada Kamis (16/9/2021) partai oposisi PLP berhasil menang dengan memperoleh 32 dari 39 kursi parlementer. Hal ini membuat PM Hubert Minnis harus menerima kekalahannya dan meninggalkan jabatannya sebagai pemimpin negara Karibia itu.
Sementara itu, OAS juga ditunjuk sebagai pengawas dalam jalannya acara demokrasi lima tahunan di negara berpenduduk 400 ribu jiwa itu. Selama ini, negara persemakmuran Inggris itu dikenal dengan tradisi pemilihan umumnya yang damai dan kondusif.
Bahkan usai gelaran pemilihan umum itu, petahana Hubert Minnis bersedia mengakui kekalahannya dan menyampaikan ucapan selamatnya secara langsung kepada rivalnya, Philip Brave Davis, dilansir dari Bloomberg.
Baca Juga: 5 Hidangan Seafood Khas Bahama yang Kelezatannya Mengundang Lapar!
Baca Juga: 10 Objek Wisata Bahama dari Bangunan Bersejarah, Museum hingga Galeri
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.