Pemimpin Oposisi Venezuela Komplain Kasus Serangan ke IACHR
Guaido diduga diserang anggota partai sayap kiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido melayangkan tuntutannya kepada IACHR (Inter-American Commission on Human Rights) pada Selasa (14/6/2022). Hal ini menanggapi serangan fisik dan hinaan yang didapatnya ketika mengadakan tur di Zulia dan Cojedes pada pekan lalu.
Presiden Parlemen Venezuela itu diakui presiden sementara oleh Amerika Serikat sejak 2019 pada masa kepemimpinan Donald Trump. Sampai saat ini, AS masih belum mengakui Presiden Nicolas Maduro sebagai pemimpin resmi sejak kemenangannya pada pemilu tahun 2018, karena dianggap curang.
Baca Juga: Kunjungi Iran, Presiden Venezuela Sepakati Kerja Sama 20 Tahun
Baca Juga: Nicolás Maduro, Mantan Sopir Bus yang Jadi Presiden Venezuela
1. Juan Guaido enggan ajukan tuntutan ke Kejaksaan Venezuela
Sesuai pernyataannya dalam parlemen yang diadakan pada Selasa. Guaido menyatakan akan melanjutkan perjuangannya di Venezuela, meskipun telah mendapat dua kali serangan dalam turnya di Zulia dan Cojedes.
"Tidak ada ancaman atau instigasi yang akan membuat kami enggan memenuhi tugas kami. Mereka tidak akan membuat kami keluar dari jalan karena kami benar-benar paham tanggung jawab kami. Warga Venezuela harus menunggu saya untuk hadir di setiap sudut negeri," ungkap Guaido, dilansir EFE.
"Kekerasan seperti itu dalam beberapa minggu terakhir tidak akan berhenti. Di sini tidak ada kekerasan dari berbagai sisi. Namun, di sini terdapat seluruh warga Venezuela yang berjuang untuk kembali ke normalitas," tambahnya.
Atas hal itu, politisi 38 tahun itu mengungkapkan bahwa ia tidak akan melayangkan tuntutan atas kasus serangan ini kepada Kantor Kejaksaan Venezuela. Namun, ia akan melayangkan tuntutan kepada organisasi internasional, yakni IACHR.
Selain itu, Guaido juga mengatakan bahwa sistem yudisial di Venezuela sudah menjadi cabang dari eksekutif. Ia juga menyebut yudisial menjadi penentu keputusan politik di negaranya dan menghukum siapapun yang mengritik pemerintahan sosialis.
Baca Juga: Kunjungi Iran, Presiden Venezuela Sepakati Kerja Sama 20 Tahun
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.