PM Hungaria: Uni Eropa Mengkhianati Ajaran Kristiani
Kritik soal LGBTQ dan kebijakan migran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, pada Sabtu (22/7/2023), mengkritik Uni Eropa (UE) soal kebijakan pro-LGBTQ+ dan imigrasi yang dipromosikan di benua biru. Ia menyebut bahwa itu sebagai upaya mengubah populasi dan akan berdampak buruk bagi Eropa.
Orban selama ini dikenal sebagai pemimpin konservatif yang ingin mempertahankan ajaran Katolik dan kemurnian etnis Hungaria. Ia pun sudah menerapkan kebijakan anti-LGBTQ+ dan imigran di negaranya dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Aman Gak Liburan ke Polandia di Tengah Perang Rusia-Ukraina?
1. Orban sebut UE menolak ajaran agama
Orban mengungkapkan bahwa UE telah menolak ajaran Kristiani dan mempromosikan perubahan populasi lewat migrasi. Ia pun menyatakan keinginannya untuk melindungi nilai-nilai agama di negaranya.
"Saya berharap bahwa Parlemen Eropa terpilih pada tahun depan akan dapat menguatkan seluruh negara anggota di dalam blok yang menolak federalisme yang ditunjukkan oleh Jerman dan Prancis," tutur Orban saat berpidato di acara Festival Tusványos, dikutip Reuters.
"UE menolak ajaran Kristiani dan berusaha mengganti populasi lewat migrasi, serta melakukan sebuah ofensif LGBTQ+ dan perang. Kini hanya Warsawa dan Budapest yang tetap mempertahankan sikap anti-federalis," tambahnya.
Pernyataan Orban tersebut mendapat sambutan positif dari warga etnis Hungaria yang menghadiri acara tahunan di Transylvania, Rumania. Diketahui terdapat 1,2 juta atau 6 persen penduduk etnis Hungaria yang menetap di Rumania.
Baca Juga: Menteri Rumania Resign Imbas Skandal Korupsi Panti Jompo Terkuak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.