TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Politikus Italia Kritik Sanksi ke Rusia: Yang Rugi Justru Eropa

Tegaskan sanksi kepada Rusia tidak berdampak

Politikus Italia, Matteo Salvini (tengah). (twitter.com/matteosalvinimi)

Jakarta, IDN Times - Politikus sayap kanan Italia, Matteo Salvini, pada Minggu (4/9/2022) mengungkapkan penolakannya terhadap sanksi Uni Eropa (UE) kepada Rusia.

Eks Menteri Dalam Negeri tersebut menyebut, sanksi UE tidak efektif dan justru berdampak buruk kepada Italia. 

Pada bulan lalu, Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio, sudah memperingatkan kepada seluruh pihak terkait kemungkinan intervensi Rusia dalam pemilihan umum di negaranya pada 25 September. Ia juga menuding Rusia di balik pelengseran PM Mario Draghi.

Baca Juga: Rusia Batal Buka Pasokan Gas, Eropa Terancam Musim Dingin Ekstrem

1. Salvini sebut sanksi justru melukai negara pemberinya

Pernyataan Salvini diungkapkan ketika menghadiri konferensi politik di Danau Como pada Minggu. Pemimpin Partai Lega Nord itu menyebut sanksi kepada Moskow atas invasi ke Ukraina justru membantu Rusia mendapatkan surplus 140 miliar dolar AS (Rp2,1 kuadriliun) dari kenaikan harga migas. 

"Apakah kita harus membela Ukraina? Ya. Namun, saya tidak ingin sanksi tersebut justru melukai negara-negara yang menjatuhkan sanksi lebih dari negara yang menerima sanksi tersebut," paparnya, dilansir dari Politico.

Salvini menegaskan, partainya akan mendukung kebijakan untuk membantu Ukraina dan kepentingan nasional maupun UE. Ia juga mengatakan tidak akan beralih dari sekutu Barat, apabila mereka sanksi tetap dilanjutkan, tapi ia menyarankan agar UE berpikir ulang soal taktik ini. 

"Apabila kami berada di pemerintahan, apakah kami akan membuat perubahan aliansi? Tidak. Kami akan tetap mengikuti akar kebebasan dan demokrasi Barat yang menolak perang dan agresi militer. Namun, jika kami mengadopsi instrumen yang tidak berdampak kepada agresor selama 7 bulan ini, perubahan perlu dilakukan menurut saya," tambahnya. 

2. Minta Uni Eropa berikan kompensasi bagi warga atas kenaikan harga energi

Salvini juga mengutarakan bahwa UE harus memberikan kompensasi kepada warganya di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Ia mengingatkan bahwa stimulus bantuan keuangan seperti di saat lockdown COVID-19 perlu diterapkan. 

"Ayo Eropa, seperti halnya selama pandemik, tutup perlindungan demi melindungi keluarga dan bisnis, dan talangi seluruh biaya yang harus dikeluarkan oleh keluarga. Ini perlu dilakukan Brussels agar mencegah terjadinya pengangguran massal," ungkap Salvini dilansir RT.

Pernyataan Salvini ini diungkapkan beberapa minggu sebelum Italia menyelenggarakan pemilu pada 25 September. Sementara, partai beraliran sayap kanan yang dipimpinnya diprediksi akan memenangkan pemilu kali ini. 

Akan tetapi, komentarnya dalam beberapa minggu terakhir menuai kekhawatiran nantinya pemerintahan Italia ke depan akan melunak kepada Rusia. Meski, sekutu partainya, Fratelli d'Italia yang dipimpin Giorgia Meloni telah berjanji mengikuti NATO dalam memberikan tekanan penuh kepada Rusia. 

Baca Juga: Media Rusia Memuji Ketegangan Politik Joe Biden vs Donald Trump

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya