Protes Surat Palsu, Zimbabwe Blokir Keanggotaan Parlemen Oposisi
Krisis politik terus berlanjut di Zimbabwe
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Zimbabwe menangguhkan keanggotaan belasan parlemen oposisi setelah mereka melakukan protes. Mereka menolak adanya sebuah kecurangan dan menganggap pemerintah sengaja menipunya agar tidak dapat jatah kursi di parlemen.
Setelah Emmerson Mnangagwa ditetapkan sebagai pemenang pilpres, pihak oposisi pun terus memrotes atas dugaan kecurangan. Pemilu yang digelar Agustus itu pun mendapat kritikan karena diliputi dugaan kecurangan usai adanya penangkapan pengawas pemilu internasional.
Baca Juga: Zimbabwe Terapkan Strategi Cegah Wabah Kolera
Baca Juga: Uni Eropa Tangguhkan Bantuan ke Zimbabwe usai Pemilu
1. Terjadi bentrokan di dalam gedung parlemen Zimbabwe
Juru bicara Parlemen Zimbabwe, Jacob Mudenda mengumumkan penangguhan semua anggota parlemen dari Partai Citizens Coalition for Change (CCC) pada Rabu (11/10/2023). Bahkan, para anggota parlemen tersebut tidak akan menerima gajinya selama 2 bulan ke depan.
Dalam aksi protes ini, dilaporkan sempat terjadi bentrokan dengan aparat kepolisian yang diterjunkan untuk mengusir anggota parlemen CCC. Beberapa anggota parlemen dilaporkan mengalami luka-luka akibat pukulan dari petugas keamanan.
Dilaporkan Africa News, CCC mengecam tindakan pengecut dari partai penguasa pemerintahan, Zanu-PF yang menginstruksikan pengusiran dan protes yang diajukan partainya.
"Selaku kepemimpinan CCC, kami menekankan bahwa sikap seperti ini harus dicabut dalam mencegah potensi instabilitas di negara ini," tulisnya dengan mengunggah foto kerusuhan di dalam gedung parlemen.
Baca Juga: Penangkapan Pengawas Pemilu di Zimbabwe Tuai Kecaman Aktivis HAM
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.