TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumania Desak Rusia Kurangi Diplomatnya di Bukares

Relasi Rumania-Rusia kian renggang

ilustrasi bendera Rumania (pixabay.com/onofreid)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rumania, pada Kamis (8/6/2023), mendesak Rusia segera mengurangi jumlah diplomatnya di Bukares yang dianggap terlalu banyak. Permintaan ini untuk menyamakan jumlah diplomat Rumania yang berkantor di Moskow. 

Menyusul invasi skala besar Rusia ke Ukraina, relasi Rumania-Rusia terus mengalami ketegangan. Pada April 2022, Bukares menetapkan persona non-grata kepada 11 diplomat di negaranya. Tak terima, Moskow pun ikut membalas dengan mengusir 11 diplomat Rumania. 

Baca Juga: Ini Kata Rusia soal Usulan Prabowo tentang Perdamaian Perang 

1. Pekerjaan tidak sesuai dengan jumlah pekerja

Rumania menyebut bahwa terdapat staf di Kedubes Rusia di Bukares yang tidak bekerja karena kurangnya pekerjaan. Dari 40 pekerja, 11 di antaranya mengerjakan urusan diplomatik dan 29 lainnya mengurusi administrasi teknis.

Kemlu Rumania akan memberikan waktu 30 hari bagi Kedubes Rusia untuk mengikuti kebijakan ini. Apabila aturan ini tidak diindahkan sampai batas waktu yang ditentukan, maka akreditasi sejumlah diplomat Rusia tersebut akan dicabut. 

"Pemilihan posisi yang dikurangi dan pekerja yang harus meninggalkan Bukares menjadi kewenangan dari Rusia. Mengikuti pembatasan dari setiap kategori, diplomat, dan staf administrasi teknis," kata Kemlu Rumania, dikutip Associated Press.

2. Iohannis tuding Rusia serang bendungan Nova Kakhovka

Presiden Rumania, Klaus Iohannis, mengecam pengrusakan di bendungan Nova Kakhovka, Kherson, Ukraina pada Selasa. Ia bahkan menyebut bahwa Rusia ada di balik insiden yang berdampak pada banjir bandang di beberapa daerah. 

"Pengrusakan bendungan Nova Kakhovka adalah bentuk lain dari kejahatan perang Rusia terhadap warga sipil tak berdosa. Rusia dan pihak yang pro-Rusia harus mendapat hukuman yang setimpal. Kami berbelasungkawa tehadap semua yang terdampak dari serangan mengerikan ini," tulis Iohannis dalam cuitan Twitter-nya. 

Dilaporkan Romania Insider, pelaku peledakan bendungan Nova Kakhovka ini masih belum diketahui secara pasti. Pasalnya, Rusia dan Ukraina saling menyalahkan dan belum ada pihak independen yang dapat mengklarifikasi kebenaran di balik peristiwa ini. 

Baca Juga: Usai Bertemu Dubes Ukraina, Prabowo Beri Masukan ke Rusia

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya