Serbia Lawan UE: Jangan Paksa Kami Patuhi Sanksi Barat ke Rusia
UE minta migas Rusia tidak disalurkan lewat Serbia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia Aleksandar Vucic, pada Jumat (2/12/2022), mengatakan bahwa negaranya tidak bisa dijadikan tempat untuk menghukum Rusia. Pernyataan itu diungkapkan karena mayoritas minyak dan gas (migas) yang diimpor Serbia berasal dari Rusia.
Pada Oktober lalu, Uni Eropa (UE) telah melarang impor minyak dari Rusia melalui teritori negara anggotanya. Akibatnya, Kroasia memblokir akses pipa migas asal Rusia melalui negaranya yang akan disalurkan ke Serbia.
Baca Juga: Profil Dragan Stojkovic, Pelatih Serbia Mantan Legenda Yugoslavia
1. Menolak wilayahnya dijadikan alat sanksi
Presiden Vucic menegaskan, tidak ada yang bisa menaruh sanksi UE kepada Rusia di teritorinya. Pernyataan itu disampaikan ketika Vucic bertemu dengan Komisi Tetangga dan Perluasan UE, Oliver Verhelyi.
"Kami sudah bereaksi dalam kasus ekspor ulang sejumlah barang, dan aparat negara kami sudah menangkap orang dari perusahaan yang terlibat penjatuhan sanksi terhadap Federasi Rusia," ungkap Vucic, dilansir Reuters.
Ini menjadi langkah lanjutan Serbia yang menolak permintaan UE untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Pasalnya, Serbia merupakan sekutu terdekat Rusia yang terus membelanya di tengah penolakan terhadap kemerdekaan Kosovo.
Baca Juga: PM Finlandia Desak Negara Demokratis Tingkatkan Sanksi ke Rusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.