Temui Jalan Buntu, Bulgaria Kembali Adakan Pemilu Parlementer
Enggannya partai besar untuk berkoalisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sofia, IDN Times - Pemerintah Bulgaria memutuskan kembali mengadakan pemilihan umum di bulan Juli mendatang. Kabar ini diberikan setelah partai pemenang dari pemilu parlementer tidak bersedia berkoalisi dan tidak memeroleh suara yang cukup untuk membentuk pemerintahan sendiri.
Bahkan akibat keengganan partai lain untuk berkoalisi dengan partai GERB membuat Perdana Menteri Boyko Borissov memutuskan tidak melanjutkan jabatannya sebagai kepala pemerintahan di Bulgaria.
1. Kembali selenggarakan pemilu parlementer di bulan Juli
Pada hari Rabu (05/05/2021) Presiden Bulgaria Rumen Radev mengumumkan pengadaan kembali pemilu parlementer pada tanggal 11 Juli yang akan datang. Keputusan ini dibuat setelah adanya jalan buntu antara partai politik dan keengganan untuk melakukan koalisi antara partai pemenang.
Pada pemilu parlementer bulan April lalu, menunjukkan partai GERB termasuk salah satu partai dengan perolehan suara terbanyak. Meski tergolong tinggi, GERB tidak bisa membentuk pemerintahan sendiri lantaran tidak memenuhi suara minimum.
Sementara itu, PM Boyko Borissov dengan partai GERB tidak berhasil membentuk koalisi baru. Hal ini dikarenakan selama kepemimpinannya terdapat banyak masalah korupsi di negara termiskin di Uni Eropa tersebut, dikutip dari Reuters.
Baca Juga: PM Borissov Umumkan Tidak Kembali Pimpin Bulgaria
Baca Juga: PM Borissov Umumkan Tidak Kembali Pimpin Bulgaria
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.