TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terlibat Pembunuhan, 2 Anggota Legislatif Oposisi Uganda Dihukum

Diduga sebagai upaya Musevini menekan oposisi

Allan Ssewanyana dan Ssegirinya Muhammad. (twitter.com/Vote_BobiWine)

Jakarta, IDN Times - Dua orang anggota legislatif Uganda pada Selasa (7/9/2021) telah dituntut lantaran dituding terlibat dalam kasus pembunuhan. Anggota legislatif tersebut diketahui merupakan sekutu dekat pemimpin oposisi Uganda, Bobi Wine yang mengalami kekalahan dari petahana Yoweri Museveni pada pemilu Januari lalu. 

Namun beberapa pihak menyebut pemilihan presiden Uganda dipenuhi kecurangan yang dilakukan Yoweri Museveni. Pasalnya presiden berusia 77 tahun itu sudah memimpin negara Afrika Timur itu selama lebih dari 35 tahun. 

1. Dituding terlibat dalam aksi pembunuhan tiga orang 

Dua orang anggota legislatif Uganda bernama Allan Ssewanyana dan Muhammad Ssegirinya tengah mendapat tuntutan dari Kejaksaan Uganda terkait dugaan membunuh tiga orang warga di Masaka. Bahkan keduanya sudah ditangkap dan mendekam dalam penjara dalam proses pengadilan ini. 

Pasalnya dua anggota legislatif itu merupakan sekutu dari Bobi Wine yang merupakan pemimpin oposisi di Uganda. Selain itu, Wine juga menjadi musuh utama Presiden Yoweri Museveni sejak dirinya mencalonkan menjadi kandidat presiden untuk menantang sang diktator. 

Sementara itu, Partai NUP (National Unity Platform) yang merupakan partai Bobi Wine menolak tudingan terhadap dua anggota legislatif itu. Pihak partai menyebut tudingan ini dilatar belakangi motivasi politik dari pemerintah untuk menyingkirkan lawan politiknya, dikutip dari laman Reuters

Baca Juga: Dianggap Tak Patuh, 54 LSM Uganda Ditangguhkan

Sementara tudingan kepada dua anggota parlemen itu berdasarkan informasi dari terduga pelaku. Menurut juru bicara kepolisian Uganda, Fred Enanga mengungkapkan jika, "Sejumlah orang terduga pelaku teror dan pembunuhan yang sudah dihukum mengatakan dua anggota parlemen itu dalang di balik serangan ini untuk menakut-nakuti warga dan membuat warga berbalik membenci pemerintahan."

Pasalnya dalam dua bulan terakhir masyarakat di Masaka tengah diteror oleh sejumlah geng kriminal yang menggunakan senjata machete untuk membunuh warga. Bahkan pelaku meneror pada tengah malam dengan menhampiri rumah warga dan kemudian menebaskan senjata itu. 

Insiden memilukan ini telah mengakibatkan setidaknya 30 orang tewas yang mayoritas merupakan penduduk berusia lanjut. Bahkan warga Masaka sudah memrotes lantaran kurangnya tindakan pemerintah dalam melawan aksi terorisme dan terlambatnya aparat keamanan datang ke lokasi, dilansir dari TRT World. 

2. Adanya kasus pembunuhan sadis di Masaka

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Uganda Ajak Rakyat Protes Hasil Pemilu

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya