TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tokoh Nasional Corsica Tewas usai Insiden, Pemerintah Prancis Didemo

Colonna tokoh pejuang yang perjuangkan Corsica merdeka

Tokoh nasionalis Corsica, Yvan Colonna (twitter.com/BremondMatthieu)

Jakarta, IDN Times - Seorang tokoh nasional Pulau Corsica di Prancis, Yvan Colonna dilaporkan tewas pada Senin (21/3/2022). Tokoh yang dikenal memperjuangkan kemerdekaan Corsica itu sudah menjalani perawatan di rumah sakit sejak awal Maret lalu lantaran mengalami luka parah. 

Pria berusia 61 tahun itu dikabarkan dipukuli. Kabar serangan terhadap Colonna telah menimbulkan demonstrasi besar lantaran masyarakat Corsica menganggapnya sebagai pahlawan. Sejumlah kota besar di Corsica dirundung kerusuhan hebat yang mengakibatkan puluhan aparat dan pendemo luka-luka. 

Pada pendemo di Corsica selama ini geram dengan sikap pemerintah Prancis yang enggan melepaskan Colonna dari dataran utama Prancis ke pulau tersebut. Oleh karena itu, warga setempat menyalahkan pemerintah atas serangan kepada Colonna, dilansir Euronews

Baca Juga: Temui Presiden Prancis, Prabowo Bahas Kelanjutan Pembelian Jet Rafale

Baca Juga: Pesan Macron kepada Putin: Kami Tidak Ingin ada Perang di Eropa

1. Colonna diduga dipukul dan dibekap dengan plastik oleh jihadis asal Kamerun

Kabar meninggalnya Colonna yang merupakan salah satu narapidana paling terkenal di Prancis ini, sontak mengejutkan banyak pihak. Sebab beberapa waktu lalu, ia baru dikabarkan dilarikan ke rumah sakit di Marseille lantaran mengalami koma usai insiden pemukulan. 

Menurut jaksa, insiden pemukulan yang dialami Colonna dilakukan oleh Franck Elong Abé, yang merupakan mantan jihadis asal Kamerun. Diketahui Abe sudah memukulnya dengan hebat dan mencoba membuatnya tidak dapat bernapas dengan handuk dan plastik selama delapan menit.

Sementara itu, Abe mengaku memukul Colonna lantaran tokoh asal Corsica itu menghinannya dan melakukan penistaan agama Islam serta menghina Nabi Muhammad SAW. Kendati demikian, mantan teroris itu terancam mendapatkan hukuman percobaan pembunuhan, dikutip BBC

Narapidana berusia 36 tahun itu diketahui sudah divonis hukuman sembilan tahun penjara di Prancis lantaran terlibat dalam jaringan terorisme. Bahkan, ia dengan kelompoknya disebut tengah menyiapkan sebuah aksi terorisme. 

2. Macron serukan agar warga Corsica tetap tenang

Warga Corsica yang melangsungkan protes pemukulan Yvan Colonna di Ajaccio pada Rabu (9/3/2022). (twitter.com/AntonBurel)

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dalam French Bleu dilansir The Guardian, ia mengharapkan agar warga lokal Corsica tetap tenang dan menjaga situasi agar tetap berjalan kondusif. 

"Saya ingin mengekspresikan pikiran saya kepada pihak yang dekat dengan Colonna dan keluarganya, tapi juga kepada keluarga pihak yang terdampak akibat ulahnya, yakni Erignac" tutur Macron. 

Sedangkan juru bicara pemerintah Prancis, Gabriel Attal berjanji kasus penyerangan ini akan diinvestigasi secara mendalam. Investigasi atas serangan ini akan diperbarui dari awalnya percobaan pembunuhan hingga pembunuhan. 

"Kami ingin menyerukan agar tetap tenang dan diadakan dialog. Semua akan diselesaikan untuk mencari jalan terang atas peristiwa yang tidak dapat diterima ini" ujar Attal. 

Colonna dilaporkan sudah ditangkap sejak 2003 lalu setelah menjadi buronan selama lima tahun atas insiden pembunuhan politisi lokal, Erignac di 1998. Tokoh berusia 61 tahun itu diketahui bersembunyi di area pegunungan di Corsica dan menjadi seorang penggembala. 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya