TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

UEFA Buka Investigasi Kasus Diskriminasi di Hungaria

Adanya dugaan kasus homofobia dan rasisme dalam Euro 2020

Suporter Hungaria dalam pertandingan Euro 2020 pada Sabtu (19/06/2021). (twitter.com/lequipe)

Budapest, IDN Times - Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA) telah membuka investigasi terkait kasus diskriminasi dalam turnamen Piala Eropa 2020. Investigasi yang dilakukan UEFA ini menanggapi laporan pada dua pertandingan penyisihan grup Piala Eropa yang diselenggarakan di Hungaria. 

Selama ini Hungaria yang dipimpin Viktor Orban menjadi salah satu negara Eropa yang beraliran konservatif. Bahkan pemimpin sayap kanan tersebut kerap memberikan kritik dan kecaman kepada kelompok LGBT. 

1. UEFA mendapat laporan diskriminasi dalam pertandingan Euro 2020

Selebrasi pemain timnas Hungaria ketika mencetak gol. (twitter.com/mej_bah)

Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA) pada hari Minggu (20/06/2021) mengumumkan jika sedang menginvestigasi potensi insiden diskriminasi pada dua pertandingan penyisihan grup F di Stadion Puska, Hungaria. Stadion yang berlokasi di Kota Budapest tersebut sebelumnya digunakan dalam pertandingan tuan rumah Hungaria melawan Portugal dan Prancis. 

Pihak UEFA sudah menugaskan inspektur etik dan kedisiplinan UEFA untuk menyelidiki dugaan adanya kasus diskriminasi dalam turnamen besar ini. Sementara kasus ini dilaporkan oleh Fare yang selama ini memantau insiden rasisme dan segala bentuk diskriminasi lain dalam pertandingan sepakbola, dilaporkan dari ESPN

Baca Juga: Parlemen Hungaria Sahkan UU Larang Penyebaran Konten LGBTQ di Sekolah

Dilansir dari Al Jazeera, pada pertandingan pertama grup F antara Hungaria melawan Portugal di Budapest diketahui terdapa sebuah gambar di sosial media bertuliskan Anti-LGBTQ. Sementara pada pertandingan Hungaria vs Prancis, terdapat spanduk yang menggambarkan pemain agar tidak berlutut demi melindungi rasisme. 

Bahkan pada pertandingan Hungaria melawan Prancis, terdapat sejumlah tindakan rasisme kepada Kylian Mbappe yang diasosiasikan dengan monyet melalui sebuah lagu ketika memegang bola. Selain itu, penyerang Prancis, Karim Benzema juga tak luput dari target serangan fans Hungaria. 

Di sisi lain, Budapest menjadi satu-satunya kota penyelenggara Euro 2020 yang memperbolehkan pertandingan dengan keadaan penuh oleh penonton. 

2. Adanya sebutan rasisme dan anti-LGBT dari suporter Hungaria

Baca Juga: Oposisi Hungaria Ambil Peluang Jelang Pemilu

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya