TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina ke Belarus: Jika Kalian Terlibat Perang, Pasti Kami Balas!

Rusia-Belarus menumpuk pasukan di perbatasan

Tank milik pasukan bersenjata Ukraina. (twitter.com/DefenceU)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ukraina, pada Jumat (21/10/2022), mengunggah video yang berisikan peringatan kepada Belarus. Video tersebut mengenai kemungkinan militer Belarus bergabung bersama militer Rusia untuk melancarkan serangan baru ke Ukraina. 

Pekan lalu, sebanyak 9 ribu tentara Rusia sudah tiba di Belarus untuk ditempatkan di perbatasan Ukraina. Kedua negara itu sedang membentuk tentara gabungan, yang disebut sebagai upaya memperkuat pertahanan.

Baca Juga: Kanselir Jerman: Putin Gak Akan Menang meski Menghanguskan Ukraina

1. Ukraina peringatkan Belarus agar tidak menyerang negaranya

Video diunggah melalui akun Facebook Pasukan Bersenjata Ukraina. Ukraina memperingatkan Belarus agar tidak bergabung dengan Rusia dalam menyerang negaranya. 

"Kami mengingatkan persahabatan dan relasi baik bertetangga antara Kiev dan Minsk selama ini," ungkap salah satu cuplikan dalam video berdurasi 4 menit tersebut, dilansir RT.

"Apabila tentara Belarus mendukung agresi Rusia. Maka kami terpaksa akan merespons dengan keras seperti halnya kami merespons semua pihak yang menginvasi teritori Ukraina. Kami akan menggunakan seluruh senjata kami," paparnya. 

Lewat video berbahasa Rusia tersebut, Ukraina juga mengajak semua warga Belarus agar tidak mengikuti perintah Presiden Aleksandar Lukashenko apabila menginstruksikan perang melawan Ukraina. 

2. Belarus tolak informasi mobilisasi militer di negaranya

Tank milik militer Belarus. (instagram.com/army__by)

Tentara Belarus dan Rusia sudah menjalani latihan militer gabungan pada bulan ini, setelah diumumkan pembentukan tentara gabungan regional. Padahal, terakhir tentara kedua negara menjalani latihan bersama pada Februari lalu sebelum invasi ke Ukraina. 

Selain itu, terdapat kekhawatiran dari masyarakat Belarus terkait kabar mobilisasi militer di negaranya. Namun, seorang petugas militer senior Belarus membantahnya dan menyebut informasi tersebut palsu. 

"Semua informasi palsu yang beredar di berbagai saluran internet tidak dapat dipercaya. Tidak ada alasan untuk khawatir akan hal tersebut," ungkap Alexander Shalpuk, petugas militer senior Belarus, dikutip dari Euronews.

"Semua warga negara akan dipanggil oleh komisariat militer, data mereka akan diperhatikan dan mereka akan diberangkatkan ke tempat kerja mereka atau tempat tinggalnya. Mobilisasi militer di Republik Belarus tidak dijalankan," tambahnya. 

Baca Juga: Putin Ulang Tahun ke-70, Dapat Hadiah Traktor dari Presiden Belarus

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya