Ukraina Masukkan Perusahaan Migas China sebagai Pendukung Perang Rusia
Kiev ingin semua perusahaan pergi dari Rusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ukraina, pada Selasa (3/10/2023), memasukkan tiga perusahaan minyak dan gas China ke dalam pihak pendukung Rusia. Perusahaan tersebut dituduh ikut andil mendanai invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.
Sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, Moskow mengalihkan fokus pasarnya dari awalnya Eropa ke China. Rusia pun terus meningkatkan kerja sama ekonomi dengan China untuk mengurangi dampak sanksi Barat. Kedua pihak pun sudah menyetujui sejumlah proyek gabungan.
Baca Juga: 335 Ribu Warga Rusia Daftar untuk Berperang di Ukraina
1. Dituding membantu Rusia mempersenjatai pasukannya
Badan Nasional Pencegahan dan Anti-Korupsi Ukraina (NACP) mengonfirmasi masuknya tiga perusahaan migas China, China National Offshore Oil Corporation (CNOOC Group), China Petrochemical Corporation (Sinopec Group), dan China National Petroleum Corporation (CNPC) sebagai sponsor perang internasional.
"Perusahaan milik negara China itu telah secara aktif mengimplementasikan proyek bersama dengan rekannya Rusia dan membantu Moskow dalam mempersenjatai dan memodernisasi industri militernya dengan membayar pajak dengan nilai yang tinggi kepada negara," tutur NACP.
CNPC diduga telah bergabung dalam sejumlah proyek energi dengan Rusia, termasuk dalam proyek pembangunan pipa Yamal LNG, pipa gas Power of Siberia, dan pipa minyak Siberia Timur-Samudra Pasifik.
Berdasarkan pernyataan ini, maka Ukraina memberikan peringatan kepada dunia internasional agar berpikir ulang, atau tidak bekerja sama dengan perusahaan asal China tersebut.
Baca Juga: Putin Izinkan Warga Ukraina Masuk Rusia Tanpa Visa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.