TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina: Parlemen Setujui Hukum Perkuat Badan Anti Korupsi

Tingginya angka korupsi di Ukraina

Bendera Ukraina. (instagram.com/usa.hanna)

Jakarta, IDN Times - Parlemen Ukraina pada Selasa (19/10/2021) telah menyetujui peresmian undang-undang untuk memperkuat National Anti-Corruption Bureau (NABU). Hal ini demi meningkatkan kinerja dari lembaga yang selama ini berjuang untuk memberantas korupsi di negara Eropa Timur itu. 

Ukraina sebelumnya juga sudah menyetujui hukum yang membatasi adanya oligarki di dalam politik negaranya. Selama ini, Ukraina dikenal sebagai negara dengan tingginya pengaruh oligarki disertai tingginya kasus korupsi. 

1. Disetujui mayoritas anggota parlemen Ukraina

Pada acara pemungutan suara menunjukkan 304 anggota parlemen menyetujui hukum untuk memberikan kekuatan dan independensi dari NABU. Bahkan, diketahui hanya 12 anggota parlemen yang menolak disahkannya hukum itu dan 23 di antaranya memutuskan tidak memilih. 

Setelah disetujui oleh parlemen, nantinya undang-undang ini perlu ditanda tangani oleh Presiden Volodymyr Zelensky agar resmi disahkan dan diterapkan di negara itu, dikutip dari laman RFE/RL

Pada hukum baru ini akan dibentuk komisi yang terdiri dari tiga delegasi pemerintahan dan tiga lainnya ditunjuk oleh bantuan internasional untuk memilih dua kandidat dalam memimpin NABU. Kemudian pemerintah harus memilih salah satu dari kandidat tersebut. 

Di samping itu, pemerintah setempat juga tidak dapat ikut campur atau mengusik kinerja dan keputusan dari NABU, dilansir dari Reuters

Baca Juga: AS: Rusia Halangi Proses Perdamaian di Ukraina Timur

NABU pertama kali didirikan pada tahun 2014 dan mulai beroperasi pada 2015 untuk mengatasi masalah korupsi di Ukraina. Selama enam tahun perjalanannya, lembaga itu telah menunjukkan profesionalisme dan keindependenannya dari pengaruh luar. 

Bahkan bersama dengan Kantor Kejaksaan Khusus Anti Korupsi dan Pengadikan Tinggi Anti Korupsi, biro ini sudah berhasil meringkus dan membawa anggota pemerintahan Ukraina korup yang tak pernah tersentuh hukum untuk dipidana. 

Selain itu, semenjak beroperasinya Pengadilan Anti Korupsi pada akhir 2019, puluhan kasus korupsi berhasil dibuktikan. Para pelaku yang terjerat meliputi sejumlah petinggi perusahaan milik negara, hakim, jaksa, dan pejabat terpilih yang terbukti menerima uang suap, dikutip dari Atlantic Council.

Baca Juga: Serang Jurnalis, Direktur Bank Milik Negara Ukraina Diskors 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya