Ukraina Tetapkan Politikus Oposisi sebagai Pengkhianat Negara
Maraknya kasus pengkhianatan dan korupsi di Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Ukraina (SBU) menetapkan politikus pro-Rusia dari Partai Nashi, Yevhen Murayev, sebagai pengkhianat negara pada Selasa (25/7/2023). Ia diduga terlibat aktivitas yang melawan negara dan menguntungkan Rusia.
Setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina, Kiev menetapkan sejumlah pemimpin oposisi sebagai pengkhianat negara. Bahkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mencabut status kewarganegaraan Viktor Medvedchuk pada Januari lalu.
Baca Juga: Aman Gak Liburan ke Polandia di Tengah Perang Rusia-Ukraina?
1. Murayev sebarkan propaganda Rusia di Ukraina
SBU mengungkapkan bahwa Murayev terlibat kasus pengkhianatan sesuai Pasal 111 Ayat 1 dan pelanggaran hukum terkait penghinaan terhadap ras, agama, dan suku bangsa lain yang tertuang dalam Pasal 161 Ayat 1.
"Murayev menggunakan saluran televisi Nash untuk menyebarkan dukungan kepada Kremlin di Ukraina. Ia dengan sengaja menggunakan media untuk memanipulasi opini publik di Ukraina demi kepentingan Rusia," ungkap SBU, dilansir Interfax.
Otoritas Ukraina menambahkan, penetapan ini sudah melalui proses investigasi mendalam dan Murayev memang terbukti melakukan aksi kriminal terhadap negara. Kini, Murayev terancam mendapat hukuman hingga 15 tahun penjara.
Sejak November 2022, petugas SBU telah melangsungkan pencarian di rumah Murayev dan kerabatnya, serta rekan terdekatnya.
Baca Juga: AS Beri Bantuan Rp6 Triliun untuk Perkuat Militer Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.