AS Beri Bantuan Rp6 Triliun untuk Perkuat Militer Ukraina

Pesawat nirawak Black Hornet termasuk dalam paket bantuan

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengumumkan tambahan bantuan kepada Ukraina senilai 400 juta dolar (sekitar Rp6 triliun) pada Selasa (25/7/2023). Bantuan diberikan saat serangan balik Ukraina berjalan lambat. 

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyebut bantuan itu bertujuan memperkuat pasukan Ukraina di medan perang. Bantuan, yang termasuk amunisi pesawat udara, pesawat nirawak, dan peralatan pengintai, juga untuk membantu pasukan Kiev merebut kembali wilayahnya yang telah dikuasai Rusia.

1. Upaya perkuat pasukan Ukraina

AS Beri Bantuan Rp6 Triliun untuk Perkuat Militer UkrainaAntony Blinken, Menteri Luar Negeri AS (Twitter.com/Secretary Antony Blinken)

Bantuan tambahan untuk Ukraina bersumber dari Presidential Drawdown Authority yang memungkinkan pengiriman dengan layanan cepat. Terkadang, bantuan itu tiba dalam beberapa hari sejak diumumkan.

Dilansir VOA News, barang-barang yang disebutkan akan dikirim ke Ukraina, berasal dari persediaan berlebih stok yang dimiliki militer AS. Bantuan bertujuan meningkatkan kapasitas pasukan Kiev.

"Rakyat Ukraina terus dengan berani membela negara mereka melawan agresi Rusia, sementara Rusia melanjutkan serangan tanpa henti dan ganas yang membunuh warga sipil Ukraina dan menghancurkan infrastruktur sipil," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Menlu AS: Ukraina Sudah Rebut 50 Persen Wilayah dari Rusia

2. Pesawat nirawak Black Hornet termasuk dalam paket bantuan

AS Beri Bantuan Rp6 Triliun untuk Perkuat Militer Ukrainailustrasi drone Black Hornet (youtube.com/US Military Power)

Paket bantuan baru terdiri dari berbagai persenjataan dan perlengkapan militer. Beberapa di antaranya disebut amunisi tambahan untuk peluncur roket HIMARS.

Dilansir dari laman resmi Departemen Pertahanan AS, rincian senjata dan peralatan untuk Ukraina setidaknya ada 15 jenis. Ini mencakup amunisi tambahan untuk sistem pertahanan udara canggih Patriot dan NASAMS.

Ada juga peralatan sistem antipesawat Stringer, peluru artileri 155 mm dan 105 mm, mortir 120mm dan 60mm serta kendaraan pengangkut lapis baja Stryker. Senjata Javelin yang mampu menghancurkan tank termasuk yang dikirimkan.

Salah satu yang jadi perhatian dari paket bantuan adalah pesawat nirawak Black Hornet. Ini merupakan pesawat kecil yang dilengkapi peralatan canggih dan sebagian besar digunakan untuk operasi intelijen. Ukraina sebelumnya telah menerima jenis peralatan ini dari sekutu Barat lainnya.

3. Bantuan militer AS ke Ukraina lebih dari Rp646,4 triliun

Serangan balik pasukan Ukraina sementara ini dinilai melambat. Di sisi lain, serangan pesawat nirawak dan rudal jelajah Rusia semakin meningkat. Ini khususnya serangan yang menargetkan infrastruktur pelabuhan dan fasilitas penyimpanan biji-bijian untuk ekspor.

Menurut Associated Press, secara keseluruhan pemerintah AS telah menggelontorkan lebih dari 43 miliar dolar (Rp646,4 triliun) bantuan militer untuk Ukraina. Paket senjata terbaru ini juga datang ketika pesawat nirawak Ukraina dlaporkan telah menghancurkan depot amunisi Rusia di Krimea.

Meski serangan balik Ukraina melambat, tapi Kiev diduga telah melakukan serangan lintas batas dengan pesawat nirawak ke ibu kota Moskow.

Dalam satu bulan terakhir, ada dua serangan pesawat nirawak ke ibu kota Rusia tersebut. Terbaru, Rusia mengklaim menjatuhkan drone tidak jauh dari gedung Kementerian Pertahanan dan menuduh Kiev berada dibalik serangan tersebut.

Baca Juga: Kedubes Rusia di Moldova Pasang Antena Mencurigakan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya